Mohon tunggu...
Nazwaa Syerindaa
Nazwaa Syerindaa Mohon Tunggu... mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hai! aku Nazwa Syerinda Sumartini, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, aku suka membaca buku fiksi dan nonfiksi, menonton film, membuat kue, melukis, bernyanyi dan juga travelling ke tempat baru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

resume : 5 prinsip-prinsip filsafat dakwah

8 Oktober 2025   22:21 Diperbarui: 8 Oktober 2025   22:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resume kali ini akan membahas tentang prinsip-prinsip dalam filsafat dakwah? pertama tama apasih yang kalian ketahui tentang berdakwah? apakah ceramah di televisi? atau di masjid-masjid? atau pengajian ibu-ibu? semua itu benar tetapi sebenarnya berdakwah juga lebih dari itu, mari kita kupas sekarang.

Dalam presentasi kemarin yang bertajuk tema prinsip-prinsip filsafat dakwah di jelaskan bahwa berdakwah itu harus mengikuti dinamika perkembangan zaman, dakwah tidak boleh asal-asalan, asal menyampaikan materi sesudahnya gugur kewajiban, berdakwah itu butuh pendekatan khusus, dalam materi ini di jelaskan bahwa dakwah itu harus ilmiah, kontekstual, dan relevan dengan dinamika zaman, maksudnya apa?

Dakwah yang ilmiah berarti penyampaian ajaran Islam dilakukan dengan pendekatan yang terstruktur, rasional, dan berdasarkan ilmu serta bukti yang kuat. Hal ini agar pesan dakwah tidak hanya bersifat emosional atau kebiasaan, tetapi juga dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan sesuai dengan kenyataan. Pendekatan ilmiah ini membantu menghindari kesalahpahaman dan memperkuat keyakinan pendengar.

Dakwah yang kontekstual berarti dakwah disesuaikan dengan keadaan sosial, budaya, dan lingkungan masyarakat saat ini. Pesan dakwah dikemas agar sesuai dengan situasi nyata yang dialami masyarakat sehingga lebih mudah dipahami dan diterima. Contohnya, penggunaan bahasa, cara penyampaian, dan tema yang diangkat disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari agar orang merasa dekat dan tertarik mempelajari ajaran Islam.

Dakwah yang relevan dengan dinamika zaman berarti dakwah harus mampu mengikuti perubahan zaman dan kemajuan teknologi tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar Islam. Pesan dakwah mencerminkan isu dan tantangan modern seperti teknologi digital, perubahan sosial, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, dakwah dapat menjawab kebutuhan masyarakat masa kini dan membantu mereka menjalankan ajaran Islam dengan tepat di era modern.

Tiga Prinsip Dasar Filsafat Dakwah yaitu kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan.

1. Kebenaran (Al-Haqq)
Prinsip ini menegaskan bahwa isi dakwah harus didasarkan pada kebenaran sejati ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah yang terpercaya. Tujuan dakwah adalah mengajak manusia untuk mengesakan Allah (tauhid) dan menjauhi syirik serta kebatilan. Selain itu, kebenaran juga mencakup kejujuran dalam menyampaikan pesan dakwah.

2. Keadilan (Al-Adl)
Prinsip ini menegaskan bahwa metode dan sikap dalam berdakwah haruslah adil. Seorang dai harus berlaku adil kepada semua orang yang didakwahi tanpa membedakan suku, status sosial, atau agama. Keadilan berarti menempatkan sesuatu pada tempat yang tepat dan menghindari perlakuan yang tidak adil, fitnah, atau penghakiman yang salah.

3. Kesejahteraan (Al-Falah / Maslahah)
Prinsip ini mengarah pada tujuan utama dakwah, yaitu menciptakan kebaikan dan manfaat bagi individu dan masyarakat, baik di dunia maupun akhirat. Dakwah tidak hanya berfokus pada ibadah ritual saja, tetapi juga harus mendorong peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan terciptanya kedamaian sosial.

dari 3 prinsip dakwah diatas seorang dai harus bisa menerapkannya, agar dakwah bisa diterima oleh masyarakat, apalagi masyarakat di indonesia yang mulkultural, selain itu agar pesan dakwah dapat tersampaikan dengan baik, dan menjadi aksi nyata bagi masyarakat luas.

berdakwah harus mengikuti zaman, berbagai metode, pendekatan, dan medianya juga harus berevolusi. Tidak bisa tetap menggunakan metode lama, jika seperti itu dakwah akan terasa membosankan dan tidak menarik bagi generasi sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun