Mohon tunggu...
Nazwa NurSyafitri
Nazwa NurSyafitri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi: olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjalani Keindahan

30 September 2022   08:34 Diperbarui: 30 September 2022   08:37 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karya: Nazwa Nur Syafitri

Tahun 2014 saya sakila menjadi korban pembullyan oleh teman temn sekelas ada 3 tema yang menjadi kompornya yaitu Mari,Cantika,Indy enath apa yang di pikiran mereka sehingga tidak suka dengan saya, setiap saya datang mereka sudah bersiap untuk membylly saya,oleh karena itu say yang tidak punya teman di kelas hingga pada akhirnya anak kelas sebelahlah yang menjadi teman saya yaitu Rina.

Hari ini saya bersiap untuk sekolah, pada jam pertama kedua dan hingga pelajaran ke enam semua tenang dan baik baik saja dan tibalah peristiwa yang tidak menyenangkan pada jam istirahat ke 2 kami para siswa melaksanakan sholat Dzuhur,selepas sholat Dzuhur sepatu saya diikat dengan kencang dan di gantung di pohon rasanya ingin menangis tetapi jika saya menangis mereka senang maka dari itu saya berusaha untuk menguatkan diri.

Keesokan harinya ada pengumuman mengenai lomba marching band kebetulan saya adalah tenor terbaik otomatis ya di lombakan

" Nazwa persiapan ya setelah belajar kita latihan" ujar pelatih

" Siap kang" ujar saya

Setelah pulang sekolah saya berlatih-berlatih hingga pas 1 bulan titik dimana saya di lombakan dan Alhamdulillah saya dan kawan kawan bisa menjuarai ke 1, pada hati Senin hari dimana pengumuman kami di umumkan sebagai pemenang lomba dan bapak kepala sekolah menjanjikan akan mengajak peserta lomba jalan jalan ke luar kota, menurut saya ini adalah bencana, kenapa? Karena orang orang yang membully saya semakin menjadi jadi, di saat saya balik ke kelas karena upacara telah selesai meja saya di penuhi sampah dan tas saya di masuki banyak sampah hati ini rasanya ingin menjerit,otomatis saya laporkan ini ke guru

" Pak saya izin melaporkan bahwa say di bullly pak dengan cara meja dan tas saya di penuhi sampah" ujar saya

" Iya nanti saya bicara" ujar pak guru

Tapi setelah beberapa hari tidak ada tindakan hingga saya di ancam di siram air dan masi banyak lagi, banyak banget perubahan yang saya alami nilai menurun jad pendiam sampai berfikir bersekolah disini penjara untuk saya terlebih ada guru yang ikut mencibir saya semakin sakit hati ini, mengapa tida bilang orang tua? Karena jika saya bilang pada saat itu takut orang tua kepikiran.

Hari dimana kelulusan, rasanya ingin terbang tinggi Alhamdulillah saya Masi SMP negeri berkat nilai saya walaupun tida sebagian sebelum di bully. Di SMP rasa tak percaya diri itu selalu menghantui takut di bully lagi?pastinya, mungkin karena faktor yang sangat berpengaruh untuk saya sampai menjadi orang pendiam untuk satu tahun saya rasakan tidak punya teman saya rasakan tapi saya berfikir ,"harus bangett ya gini terus? Ga gaboleh gini gimana saya bisa buuktikan kepada mereka kalau seperti ini" tapi rasa ketakutan itu terus memghantui seolah saya mempunyai rasa bersalah orang paling disitulah saya mulai mengikuti lagi perlombaan seperti science, mendapatkan gelar duta literasi dan hingga SMA Alhamdulillah saya aktif dalam organisasi walaupun nilai akademik saya belum stabil tapi saya yakin saya bisa dalam hal apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun