Mohon tunggu...
Naziah Salwa
Naziah Salwa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Arti Kata "Gayo"

2 Mei 2018   09:03 Diperbarui: 2 Mei 2018   09:14 2405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dan gerombolan orang yang berjumlah 27 ini rencananya akan diperangi oleh Suku Gayo agar kembali ke daerah mereka. Tapi dengan cerdiknya, yang 27 orang ini "mangas" (nggak tau bahasa indonesianya apa) alias mengunyah sirih, kapur, dll yang buat gigi merah.

Nggak cuma mangas gitu-gitu aja. Melainkan kedua puluh tujuh orang ini diharuskan mangas sebanyak-banyaknya hingga sisa dari mangas itu memenuhi gunung yang mereka tempati. Nah hasil bekas mangas yang menggunung itu, membuat para tentara suku Gayo yang hendak berperang ketakutan, bahkan mereka pulang sebelum perang dimulai.

Katanya.. mereka mikir sisa mangas itu saja sebanyak itu, apalagi orangnya. (Mungkin )

Terus, laporan itu membuat suku Gayo nggak berani tuh dekat-dekat dengan daerah Bebesen. (Bahkan sampe sekarang daerah Bebesen dan juga Kebayakan masih saling nggak suka satu sama lain. Nggak tau kenapa? Tapi katanya udah mendarah daging saking bencinya gitu.) Dan jadilah rombongan orang yang berjumlah 27 itu bertempat di daerah Bebesen dan di sebut dengan "Batak 27".

Udah segitu aja.. kalau diketik banyak lagi yang diceritain sama Petue. Keriting nih tangan author. Dan intinya di cerita mereka itu satupun nggak ada yang menjelaskan arti kata "Gayo" itu sendiri. Cuma ada cerita mitos begituan.

Selanjutnya.. pendapat dari suku tetangga as Suku Batak yang tadi udah Author ceritain sedikit hubungannya dengan suku Gayo.


Jadi, menurut suku Batak nih, suku Gayo itulah yang disebut dengan Batak 27.

Why???

Katanya, waktu itu ada gerombolan orang yang asalnya dari suku Batak yang akan di Islamkan atau ada yang bilang akan di hukum mati (Nggak tau yang mana yang bener) melarikan diri.

Nah sewaktu melarikan diri, mereka dikejar sama pasukan suku Batak dan banyak yang terbunuh dipertengahan jalan. Dan ketika tinggal 27 orang lagi mereka melarikan diri ke pinggiran sungai. Katanya karena terpojok sama pasukan, mereka jalannya miring sewaktu masuk ke sungai.

Mereka berhasil nih masuk ke sungai dan di bawa arus cukup jauh hingga ke Danau yaitu Danau Lut Tawar (What?! Aceh Tengah ada di dataran tinggi loh, Medan yang dekat sama pesisir. Lagi pula akal author nggak nyampe bagaimana bisa yang 27 orang bertahan sejauh itu di sungai yang ngeri banget arusnya zaman dulu). Nah, jadi katanya karena sewaktu melarikan diri itu mereka jalannya miring kayak Kepiting disebutlah gerombolan orang yang berjumlah 27 dari Batak itu dengan sebutan "Gayo" atau kepiting . Memang bener ya bahasa Bataknya kepiting itu "Gayo"? Atau sumber gue nih yang ngasal. Eh, author juga ngasal sih, tapi mau bagi-bagi ilmu yang kurang bermanfaat juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun