Kekhawatiran Gen Z terhadap kehidupan setelah menikah tidak hanya mencerminkan kondisi ekonomi, tetapi juga kesadaran akan kesehatan mental. Mereka menyadari bahwa pernikahan dapat menjadi sumber kebahagiaan maupun tekanan psikologis, tergantung bagaimaan hubungan itu dijalani. Karena itu, mereka lebih berhati-hati, memilih untuk menunda hingga siap secara emosional dan finansial, serta menekankan pentingnya kesetaraan dalam peran rumah tangga. Dengan perspektif ini, Gen Z sedang menulis ulang mengenai makna sebuah pernikahan. Bukan lagi sekadar kewajiban sosial, tetapi sebuah perjalanan hidup yang seharusnya mendukung kesehatan mental, fisik, dan kesejahteraan bersama.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI