KESIMPULAN
Teori Akuntansi dengan pendekatan hermeneutik Wilhelm Dilthey menempatkan akuntansi sebagai ilmu kemanusiaan yang memahami makna di balik angka, bukan sekadar alat teknis untuk mencatat transaksi. Dalam pandangan ini, angka dalam laporan keuangan bukan hanya data kuantitatif, tetapi simbol kehidupan manusia yang mencerminkan nilai moral, tanggung jawab sosial, dan pengalaman ekonomi. Pendekatan hermeneutik menekankan proses pemahaman (Verstehen) terhadap makna yang dihayati pelaku ekonomi, sehingga peneliti atau akuntan tidak hanya menjelaskan fenomena secara objektif, tetapi juga menafsirkan kehidupan dari dalam dengan empati.
Akuntansi yang dimaknai secara hermeneutik menjadi ilmu yang hidup dan bermoral, karena menghubungkan aspek rasional dengan nilai kemanusiaan. Melalui penafsiran terhadap simbol-simbol keuangan seperti laba, utang, dan tanggung jawab sosial, akuntansi dapat berfungsi sebagai bahasa etis yang menuturkan kisah manusia dalam dunia ekonomi. Tanpa pendekatan hermeneutik, akuntansi berisiko kehilangan nilai moralnya dan menjadi sistem yang mekanistik. Oleh karena itu, teori akuntansi hermeneutik Wilhelm Dilthey mengingatkan bahwa setiap angka memiliki makna kehidupan yang menjadikan akuntansi bukan sekadar catatan keuangan, tetapi refleksi kemanusiaan yang menulis kisah moral dan sosial manusia melalui simbol ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Dilthey, Wilhelm. (1976). Selected Works: Volume I, Introduction to the Human Sciences. Princeton University Press.
Dilthey, Wilhelm. (2002). The Formation of the Historical World in the Human Sciences. Princeton University Press.