Mohon tunggu...
nayla alfi syahrin
nayla alfi syahrin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa baru dari universitas negri Islam, wanita muda sederhana dengan berbagai kerumitan di kepalanya , memiliki hobi olahraga dgn cita cita memiliki tubuh yg ideal tapi suka nya jajan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa sebagai Responden Artikel Bpk Study Rizal LK: Tabola Bale, dari Lirik Lokal ke Ruang Publik Nasional

14 September 2025   20:46 Diperbarui: 14 September 2025   20:45 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tabola Bale, lagu nge-hits karya musisi Silet Open Up ( nama aslinya Siprianus Bhuka) asal Nusa Tenggara Timur(NTT) yang menampilkan kolaborasi antara Jacson Zeran, Juan Reza, dan Diva Aurel. Lagu yang menceritakan tentang kebahagiaan sederhana,cinta dan keceriaan hidup.

Mengutip artikel Bpk Study Rizal LK "Suasana sakral yang biasanya penuh tata protokol tiba-tiba berubah menjadi ruang publik yang cair." Tabola Bale yang di bawakan langsung oleh musisi pembuatnya saat upacara sakral perayaan HUT RI Ke-80 di Istana Merdeka, menciptakan suasana yang membaur antar jiwa yang hadir membangun riak tawa, senyum bahagia, dan gerakan selarasnya mengikuti alunan asik dari lagu tersebut. 

Indonesia memiliki kemampuan untuk merangkul keberagaman ekspresi dalam setiap momentum bersejarahnya. Upacara HUT RI yang biasanya berlangsung dengan penuh formalitas dan nuansa sakral, seketika menemukan sisi lain ketika "Tabola Bale" hadir sebagai pendingin suasana. Lagu tersebut mencairkan kekakuan protokoler tanpa mengurangi kehormatan acara, justru memperlihatkan wajah Indonesia yang hangat, ramah, dan terbuka terhadap kebahagiaan kolektif. Kehadirannya menjadi bukti bahwa sakralitas dan kegembiraan bisa berdampingan, memperkuat rasa persatuan dan identitas bangsa yang dinamis.

Namun, pertanyaan penting muncul: apakah simbol kebersamaan ini sebanding dengan realitas kesejahteraan, terutama bagi masyarakat Timur yang melahirkan lagu tersebut? Tabola Bale memang berhasil membawa identitas lokal ke panggung nasional. Anak-anak Timur yang sering dipandang dari pinggiran kini tampil di pusat kekuasaan. Ini membuktikan bahwa kreativitas daerah dapat menggetarkan istana sekaligus menguasai algoritma media sosial.

Meski begitu, komunikasi kritis mengingatkan kita pada paradoks budaya populer. Pengakuan simbolik tidak otomatis menjawab ketidakadilan struktural. Musik bisa dirayakan, tetapi kesenjangan sosial-ekonomi tetap bertahan. Di ruang digital, viralitas Tabola Bale menunjukkan logika kapital media baru: jutaan penayangan memberi keuntungan besar pada platform, sementara para kreator masih berjuang dari pinggiran industri.

Tabola Bale pada akhirnya merefleksikan dua sisi wajah Indonesia hari ini. Di satu sisi, ia menegaskan semangat kebersamaan dan kebanggaan akan identitas lokal. Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa kebahagiaan simbolik tidak boleh menutupi pekerjaan rumah besar bangsa: menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, termasuk mereka yang suaranya lahir dari pinggiran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun