Mohon tunggu...
naya raesa
naya raesa Mohon Tunggu... Dokter - Med Student

Med Student always learning new things everyday

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran Vape Vs Rokok

19 Agustus 2019   20:02 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:01 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Isu Kedokteran Vape vs Rokok

Oleh Ruga Ayu Ainaya Raesa

Berkembangnya zaman beriringan secara parallel dengan berkembangannya teknologi. Kemajuan teknologi, seperti yang kita lihat membawa banyak kemudahan baru bagi hidup kita. 

Tidak hanya sampai situ, teknologi sudah banyak membantu dalam bidang kesehatan seperti biomedik. Biomedik sendiri merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan azas dasar sains berserta kolaborasi teknologi dalam mencari solusi sebuah penyakit.

Sayangnya, efek instan teknologi juga membawa efek buruk karena mengurangi tingkat mobilitas manusia. Selain itu kemajuan teknologi di bidang industri mengasilkan zat -- zat aditif yang berbahaya demi menurunkan harga produksi barang. Efek terburuk adalah inovasi teknologi lifestyle alternatif yang mengklaim tidak berbahaya.

Budaya lisfestyle sehat ikut luntur berkat tergiurnya masyarakat terhadap junkfood dan trend kekinian yang hakekatnya tidak sehat. Salah satu trend kekinian yang sedang naik daun adalah vape, E-cigarette atau rokok elektrik. Trend yang lama-lama menjadi epidemik ini tidak hanya timbul di Indonesia, di benua Amerika vape dikenal degan sebutan julI. 

E-cigarette pertama kali diciptakan sebagai upaya membantu orang yang kesulitan berhenti merokok dan usaha untuk mengurangi polusi dari asap rokok.

Secara fisik, vape merupakan perangkat yang cukup kecil dan mudah dibawa kemana-mana. Terdiri dari tiga kompartemen utama yaitu baterai, catridge berserta cairan, dan alat pemanas. 

Vape menjadi pilihan favorit para kaum muda karena variasi rasa aasp rokok yang bisa dipilih dari cairannya. Vape juga lebih mempermudah penggunanya, dibanding dengan rokok konvensional yang membutuhkan korek, vape menyalakan dan menguapkan cairannya dengan kompartmen pemanas.

Pada umumnya, masyarakat percaya bahwa vape adalah alternative sehat dari rokok konvenional karena tidak adanya resiko kesehatan yang signifikan. Banyak pemasaran yang mengklaim bahwa asap yang dihisap hanyalah uap air saja.1 Namun apakah mitos ini benar bahwa vape lebih baik dari rokok?

Masih banyak peneliti berasumsi vape lebih aman dari rokok konvesional terlepas dari kurangnya rekam data medis. Salah satunya Gerry Stimson, ilmuan kesehatan sosial di Imperial College London yang menyatakan bahwa rokok konvensional lebih berbahaya karena pembakaran zat orgnik yang menghasilkan lebih banyak zat mematikan untuk dihirup dibandingkan e-cigarette yang hanya memanaskan cairan.1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun