Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Butuh Pengakuan "Fenomena Status Media Sosial"

25 Desember 2017   20:58 Diperbarui: 25 Desember 2017   21:27 3844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ke Bali dulu nih buang-buang duit gajian "
"
Bermalam dulu nih di hotel bintang lima"
" Alhamdulilah sudah ngaji satu Juz "

" Lagi hardrock caffe kuta bali "
" Bangun Malam  dua rakaat dulu "

Kita  sekarang di zaman era keterbukaan informasi, dimana informasi bisa kita  akses dengan mudah dan di era ini banyak sekali media yang bisa membantu kita menggali informasi seluas - luasnya , tidak hanya itu  dengan media sosial yang lagi tren seperti yang kita alami ini kita bisa berekspresi secara total, dan bebas, walau terkadang apa yang kita  ekspresikan belum tentu sama dengan realita tapi itulah media sosial,  itulah dunia maya semua bebas mengekspresikan hidupnya.

Beberapa  setatus diatas contohnya sebuah ekpresi yang lumrah dan banyak  berseliweran di beranda media sosial kita, sebuah status yang ingin menunjukkan kepada para follower dan para sahamat dunia maya kita bahwa  kita sedang apa, dimana  dan melakukan apa. Sebuah pesan informatif tapi  tunggu dulu bila diperhatikan secara seksama pesan - pesan yang  disampaikan status tersebut ada kesan berusaha menunjukkan kelebihan, kemampuan si pembuat pesan agar khalayak ramai di dunia maya melihat  sebuah prestasi, sebuah kelebihan yang dia miliki, baik dalam kategori kemampuan ekonomi, spiritual, karier dan masih banyak lagi.

Juli  marini sitepu seorang penulis dan dosen FAI UMSU  mengatakan  bahwa  Orang yang hobi menggunggah foto selfie dan update status semua kegiatannya kemungkinan dia merasa sangat memerlukan aktivitasnya  diketahui oleh semua orang agar dia merasa aman dan nyaman. Dia akan merasa ketika dia mengupload foto dan update status kegiatannya maka  akan muncul suatu rasa kepuasan tersendiri karena orang-orang bisa  melihat dirinya dan mengetahui semua aktivitasnya sehingga rasa takut  untuk tidak diakui akan hilang. iya sebuah pengakuan khalayak ramai  dunia maya yang memang dibutuhkan untuk menaikkan gengsi, prestis kita,  kita terkadang akan menghabiskan banyak waktu untuk  mendapatkan foto  kualitas terbaik dari berbagai sudut potret agar bisa ditampilkan di  dunia maya, terkadang kita juga mengunggah sebuah kegiatan yang menarik,  kegiatan yang luar biasa agar pengakuan kita dapat bahwa kita mampu  untuk itu.

Menurut Efnie  Penggiat media sosial dalam sebuah acara  Dove Choose Beautiful di  kawasan Menteng, Jakarta Pusat. mengatakan dalam beberapa riset mengenai  keterbukaan diri, banyak orang yang melakukannya justru di media  sosial. "Orang yang aktif di medsos biasanya di real life-nya pendiam, seseorang yang over confidence, merasa super cantik, dan secara lisan  mengakui dirinya cantik adalah bentuk dari kompensasi.

Pengasuh rubrik konsultasi detikHealth,  Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd mengatakan seseorang yang hobi  mengunggah foto atau info terbaru soal kegiatannya, biasanya dia merasa  insecure. Mungkin juga dia merasa tiap orang mempunyai pandangan sendiri  terhadap kata sukses, Diana mengatakan hal itu belum dianggap sebagai  gangguan kejiwaan. Tapi kalau ada yang terganggu, sebaiknya putus  pertemanan dengan orang tersebut di media sosial. Sebab, pengguna media  sosial harus tahu etika dan harus sadar bahwa bukan hanya dia yang punya  media sosial, jadi dia tidak bisa mengatur.

Fenomena di dunia  maya yang lagi marak yang kadang sempat juga membuat kita bosan dan  merasa terganggu sudah saatnya kita juga menyikapi dengan bijak, kita  juga harus melihat fenomena itu dari berbagai sudut pandang, Dra. Ammy  KMD Saragih, M.Psi selaku psikolog menyatakan pada Trubus.id,  Orang-orang di Indonesia, apalagi yang berada di Jakarta dan kerja di  kantoran, jelas butuh liburan karena ingin mencari sesuatu yang berbeda  dari rutinitasnya sehari-hari, Pekerja kantoran sudah pasti merasa bosan  dan sumpek dengan kepadatan Ibukota Jakarta. Jadi, begitu ada  kesempatan libur sedikit, pasti langsung mencari hiburan. Bahasa  sekarangnya yaitu 'kurang piknik', Anak muda sekarang itu punya gejala  baru, fenomena keinginan eksis di media sosial. Mereka berlomba-lomba  mengunggah foto di media sosialnya yang menggambarkan experience baru. Entah itu makanan, wisata, tren fashion, atau apapun.

Di  dunia mayapun tidak jauh berbeda dari dunia nyata, pencapaian sesorang  pasti akan berusaha ditunjukkan agar ada pengakuan orang lain dan dilain sisi terkadang kita yang melihat semua itu jadi enek, resah, bosan,  hingga tak jarang iri dan dengki menjangkiti kita semua, sehingga tak  jarang dari kita yang tidak kalah heboh dengan bikin status tandingan  terkait berusaha kontra dengan status - status daitas misalnya dengan  buat status nasehat-nasehat, pertanyaan - pertanyaan satire hingga  menshare nasehat - nasehat bijak, hasil penelitian, hingga larangan -  larang terkait status yang tidak kita sukai.

Fakta yang banyak  muncul ketika kita tidak suka dengan status yang terkesan pamer kita  langsung berusaha inscure dengan membuat status tandingan yang berusaha  menyampaikan nasehat - nasehat terkait buruknya update status pamer,  disini sebenarnya kita juga berusaha menunjukkan bahkan berusaha butuh  pengakuan bahwa kita adalah penikmat sosila media yang tidak suka pamer,  umbar kemesraan, dan lain sebagainya. Ada juga dari sebagian kita yang  gemar update status atau menshare postingan - postingan yang bersifat  nasehat - nasehat dan motivasi hingga terkadang ada kesan kita menyindir  para penghuni dunia maya lainnya yang suka pamer tersebut, dengan  nasehat - nasehat dan motivasi yang menyejukkan, agamis dan lain  sebagainya, itu semua sebenarnya juga tidak jauh dari usaha kita untuk  membuktikan bahwa kita adalah salah satu dari pengguna sosial media yang  selalu berfikiran positif, selalu menginspirasi dan sebagainya.

Dunia  maya adalah salah satu sudut dunia era kekinian yang tidak bisa kita  abaikan keberadaanya, dunia yang justru saat ini paling dekat dengan  kita, terkadang dalam 24 jam kita lebih disibukkan dengan dunia maya  ketimbang dunia nyata, kita tidak perlu pusing dengan segala fenomena  yang ada, yang terbaik adalah bagaimana kita memandang semua ini dari  berbagai sudut pandang agar setiap analisa kita bisa memberi informasi  yang baik buat kita. Rasa kesadaran akan kebutuhan kita untuk diakui  sebagaimana penghuni dunia lainnya seharusnya mampu membuat kita lebih  bijak menyikapi semua ini.

Kita semua memang butuh pengakuan,  seperti penulis yang suka menulis baik tulisan lepas, tulisan  inspiratif, puisi dan lain sebagainya adalah upaya penulis untuk diakui  he he he, sebuah keinginan yang wajar menurut saya, sebagaimana  keinginan penulis untuk diakui sama saja kan dengan keinginan  saudara-saudara kita lainnya untuk diakui karena kemampuan ekonominya,  kealiman, ketinggian ilmu agamanya, rasa dan sikap moderatnya dan lain  sebagainya. Semua orang punya  cara dan metode sendiri dalam  mengekspresikan hidupnya untuk sebuah pengakuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun