Mohon tunggu...
NAVID ZILQISTAS
NAVID ZILQISTAS Mohon Tunggu... mahasiswa uin prodi ilmu komunikasi 2024

24107030142

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gaya Hidup Minimalis di Tengah Konsumerisme: Tren Atau Solusi?

12 Juni 2025   15:55 Diperbarui: 12 Juni 2025   15:55 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Mengurangi screen time secara sadar

  • Fokus pada konsumsi informasi yang bergizi, bukan sekadar viral

  • Minimalisme digital membantu menjaga fokus, meningkatkan kualitas tidur, dan menciptakan ruang mental yang lebih sehat.

    Gaya Hidup Minimalis di Indonesia: Mulai Dilirik?

    Di Indonesia, tren minimalisme mulai tumbuh. Akun media sosial bertema decluttering, zero waste, hingga vlog tentang hidup sederhana mulai banyak bermunculan. Komunitas seperti Zero Waste Indonesia dan para content creator seperti Fellexandro Ruby, Raditya Dika, dan Andra Alodita pun turut mendorong gaya hidup yang lebih mindful dan less is more.

    Namun, adopsi minimalisme belum merata. Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa hidup sederhana identik dengan kemiskinan. Ini menunjukkan pentingnya edukasi dan perubahan mindset, bahwa minimalisme bukan tentang kekurangan, tetapi tentang kecukupan dan kebebasan.

    Tren atau Solusi Jangka Panjang?

    Pertanyaan kunci: apakah minimalisme hanya sekadar gaya hidup kekinian, atau benar-benar solusi jangka panjang?

    Melihat manfaatnya yang luas, minimalisme lebih dari sekadar tren. Ia merupakan respons terhadap krisis makna dalam hidup modern. Ketika dunia semakin bising, minimalisme menjadi cara untuk kembali hening. Ketika dunia mendorong "lebih banyak lebih baik", minimalisme berkata "cukup sudah cukup".

    Tentu, tidak semua orang harus menjadi ekstremis minimalis. Namun dengan mengambil beberapa prinsipnya---kesadaran, kejelasan, dan kebermaknaan---kita bisa menciptakan hidup yang lebih sehat, bahagia, dan seimbang.

    Penutup

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun