Mohon tunggu...
NAVID ZILQISTAS
NAVID ZILQISTAS Mohon Tunggu... mahasiswa uin prodi ilmu komunikasi 2024

24107030142

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Krisis Empati di Era Digital: Ketika Kita Asing di Tengah Keramaian Virtual

12 Juni 2025   23:47 Diperbarui: 12 Juni 2025   23:48 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa interaksi nyata, emosi manusia menjadi datar, dan dunia terasa lebih dingin.

Bab 4: Dampak Nyata Krisis Empati

Krisis empati bukan hanya persoalan sosial, tapi juga berdampak serius pada berbagai aspek kehidupan:

  • Kesehatan Mental: Banyak orang merasa tidak dipahami. Mereka terjebak dalam kesepian meski memiliki ribuan teman online. Ini meningkatkan risiko depresi, kecemasan, bahkan bunuh diri.

  • Polarisasi Sosial: Ketika empati hilang, kita mudah mengotak-kotakkan orang. Beda pendapat sedikit langsung dianggap musuh. Polarisasi politik dan sosial makin tajam.

  • Pendidikan yang Kering Emosi: Guru dan siswa lebih banyak berinteraksi lewat layar. Akibatnya, ruang kelas kehilangan nuansa kemanusiaan yang hangat.

  • Dunia Kerja yang Dingin: Hubungan atasan-bawahan seringkali terasa transaksional. Produktivitas diutamakan, kemanusiaan diabaikan.

Bab 5: Empati Bukan Hilang, Tapi Terlupakan

Kabar baiknya: empati tidak benar-benar hilang. Ia hanya tertutupi oleh kebisingan zaman. Dalam setiap manusia, masih ada keinginan untuk dimengerti dan mengerti. Kita hanya perlu mengingatkan diri sendiri, lagi dan lagi.

Beberapa momen yang membuktikan itu:

  • Ketika netizen galang dana untuk korban bencana dan berhasil mengumpulkan miliaran dalam sehari.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun