Mohon tunggu...
naurra putri
naurra putri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat Dalam Menangani Krisis Kesehatan Mental Di Era Digital

20 Agustus 2025   08:26 Diperbarui: 20 Agustus 2025   08:26 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era digital yang berkembang pesat, teknologi telah membawa dampak besar
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal kesehatan mental.
Kemudahan akses informasi, interaksi daring tanpa batas, dan tekanan sosial media
telah menciptakan tantangan baru yang signifikan terhadap kesejahteraan psikologis
masyarakat. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi gangguan
mental emosional pada remaja dan dewasa menunjukkan tren peningkatan dalam
beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan adanya krisis kesehatan mental yang
membutuhkan perhatian serius, khususnya dari tenaga kesehatan masyarakat.
Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam menangani
permasalahan ini karena pendekatannya yang holistik, promotif, dan preventif.
Mereka tidak hanya terlibat dalam aspek kuratif, tetapi juga dalam membangun
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Salah satu langkah nyata
adalah melalui edukasi masyarakat terkait manajemen stres, pola hidup sehat, dan
literasi digital yang bertanggung jawab. Edukasi ini dapat dilakukan melalui
kampanye kesehatan, seminar, maupun pemanfaatan media sosial yang dikemas
secara menarik dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan usia.
Selain edukasi, tenaga kesehatan masyarakat juga bertugas mengidentifikasi
kelompok rentan, seperti remaja dan pekerja digital, yang berisiko mengalami
gangguan kesehatan mental. Dengan data yang akurat, mereka dapat menyusun
program intervensi berbasis komunitas, seperti kelompok dukungan sebaya (peer
support group) atau program pelatihan kesehatan mental berbasis sekolah dan
lingkungan kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan ruang aman yang
mendorong individu berbicara tanpa stigma dan memperoleh bantuan yang tepat.
Dalam mendukung penanganan krisis ini, kolaborasi lintas sektor juga sangat penting.
Tenaga kesehatan masyarakat dapat bekerja sama dengan pemerintah, institusi
pendidikan, organisasi non-pemerintah, dan pelaku industri teknologi untuk
menciptakan kebijakan yang ramah terhadap kesehatan mental, seperti pengaturan
waktu layar, perlindungan data pribadi, hingga penyediaan layanan konseling daring
yang mudah diakses. Hal ini memperkuat sistem kesehatan mental dari hulu ke hilir.
Di tengah masifnya penggunaan teknologi, penting juga untuk menanamkan nilai-
nilai empati dan kepedulian sosial. Tenaga kesehatan masyarakat dapat menjadi
penggerak perubahan dengan memberi teladan dan mendorong terbentuknya
komunitas digital yang sehat. Melalui program berbasis nilai budaya lokal dan
pendekatan humanistik, masyarakat diajak untuk saling peduli dan membantu satu
sama lain dalam menjaga keseimbangan mental di tengah tuntutan zaman.
Dengan pendekatan strategis dan kolaboratif, tenaga kesehatan masyarakat dapat
menjadi garda terdepan dalam mengatasi krisis kesehatan mental di era digital.
Melalui edukasi, intervensi komunitas, dan kebijakan yang inklusif, mereka tidak
hanya mencegah dampak lebih luas, tetapi juga membentuk masyarakat yang lebih
resilien, sehat, dan produktif.
Kesimpulannya, dalam menghadapi krisis kesehatan mental yang kian meningkat di
era digital, peran tenaga kesehatan masyarakat menjadi sangat krusial. Melalui
pendekatan promotif dan preventif, tenaga kesehatan masyarakat dapat memberikan
edukasi, menciptakan lingkungan digital yang sehat, serta memfasilitasi akses
layanan psikososial berbasis komunitas. Kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan
teknologi secara bijak juga menjadi kunci utama. Dengan demikian, upaya
penanganan kesehatan mental tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga menyentuh akar
permasalahan sosial yang berkembang di era digital.
KATA KUNCI: Digital, Kesehatan Mental, Kesehatan Masyarakat, Pencegahan,
Remaja
DAFTAR PUSTAKA
Anatolia, L., 2015. Pengaruh Pengelolaan Sistem Pembuangan Akhir Sampah dan
Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Desa Tibas, Kecamatan Bazartete,
Kabupaten Liquica, Timor-Leste. Jurnal Bumi Lestari, 15(2), pp.115--124.
Detels, R., Gulliford, M., Karim, Q.A. & Tan, C.C., 2015. Oxford Textbook of Global
Public Health. Oxford: Oxford University Press.
Ministry of Health Indonesia, 2023. Profil Kesehatan Indonesia 2022.
www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/profil-kesehatan-2022.pdf

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun