Siapa sangka, makanan tradisional kolak bisa tampil beda dan kekinian?
Sebagai mahasiswa Tata Boga, aku sering mikir :Â
"gimana caranya bikin makanan khas Indonesia bisa "naik kelas" dan disukai anak muda?"
Pertanyaan itu akhirnya kujawab di Gelar Karya UNNES 2025, lewat inovasi kuliner unik bernama Mochi Kolak Pumpkin dan CreaMie Pumpkin-perpaduan rasa lokal dan teknik gastronomi molekuler.Â
Inovasi Kolak: Perpaduan Tradisional dan Kreasi Modern
Kolak adalah salah satu hidangan penutup paling khas di Indonesia-manis, gurih, dan penuh kenangan.Â
Tapi di era sekarang, tantangannya adalah bagaimana membuat makanan tradisional ini tetap relevan dan diminati generasi muda. Dari sinilah aku mulai bereksperimen. Berbekal pengetahuan dari perkuliahan dan ketertarikan pada inovasi kuliner, aku mencoba mengemas kolak dalam bentuk yang lebih segar, modern, dan tentunya tetap nikmat.Â
Di tengah ide-ide mahasiswa lain yang keren, aku mencoba mengubah kolak-yang biasanya identik dengan labu, santan, dan gula merah menjadi bentuk baru yang bisa lebih disukai anak muda.
Teknik Modern: Gastronomi Molekuler di Tangan MahasiswaÂ
Gastronomi molekuler adalah teknik memasak modern yang memadukan ilmu kimia dan seni kuliner untuk menciptakan bentuk dan tekstur makanan yang tidak biasa-seperti membuat jelly dari labu, atau caviar dari kuah kolak.
Aku menggunakan dua teknik dari dunia gastronomi molekuler, yaitu:
Spherification, suatu proses dalam dunia kuliner untuk membentuk bola yang berisikan suatu cairan. Teknik ini diterapkan menjadi caviar kuah kolak untuk isian mochi, sehingga mochi ini memiliki kejutan rasa kuah kolak pada isian mochi dengan perpaduan rasa manis, gurih, tekstur kenyal yang menjadikan dessert ini unik yang menggugah selera.Â
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!