Melalui sistem sederhana ini, anak-anak belajar tidak hanya tentang kebersihan, tetapi juga tanggung jawab, disiplin, dan nilai ekonomi dari benda-benda yang sering dianggap tidak berguna. Dengan cara ini, pembelajaran mengenai lingkungan menjadi lebih hidup, menyenangkan, dan bermakna 🌿
👩🏫 Belajar sambil bermain
Sebelum kegiatan edukasi pengelolaan sampah dimulai, kami telah membuat dan menyiapkan sebuah bank sampah untuk SD Negeri Keniten. Bank sampah ini terbuat dari kayu, ram besi, dan triplek agar dapat digunakan dalam jangka panjang oleh pihak sekolah ♻️.
Bank sampah memiliki tiga wadah berbeda: hijau untuk sampah organik, kuning untuk anorganik, dan putih untuk kertas, sehingga memudahkan siswa dalam memilah sampah. Dilengkapi dengan poster edukatif dan media sosialisasi yang menarik secara visual, ramah anak, serta mendukung program Adiwiyata, bank sampah ini dirancang untuk menumbuhkan budaya peduli lingkungan sejak dini.
Kegiatan edukasi pengelolaan sampah dilaksanakan pada 8 Agustus 2025 di halaman SD Negeri Keniten, sekaligus ditandai dengan penyerahan bank sampah secara simbolis kepada kepala sekolah.
Kami memulai kegiatan dengan memperkenalkan poster edukatif “Ayo Buang Sampah pada Tempatnya” yang dibuat khusus untuk kegiatan ini. Sambil menunjuk poster dan wadah bank sampah di depan mereka, kami menjelaskan berbagai jenis sampah satu per satu, lalu dilanjutkan dengan kuis dan permainan interaktif seputar jenis sampah
“Kalau daun kering termasuk sampah apa, adik-adik?” tanya rekan saya sambil menunjuk wadah hijau.
“Organik!” jawab salah satu murid yang maju kedepan disertai tawa riang 😄.
Selanjutnya, anak-anak diajak langsung mempraktikkan cara memilah sampah dengan menempatkan sisa daun, botol plastik, dan kertas bekas ke wadah yang sesuai.
Meskipun sederhana, kegiatan ini membantu mereka memahami bahwa membuang sampah bukan sekadar kebiasaan sehari-hari, melainkan juga bisa menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna 💚.
🌈 Langkah Kecil, Dampak Besar
Meskipun terlihat sederhana, program Bank Sampah ini memberikan pengaruh yang nyata. Anak-anak belajar tentang tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan, sementara guru merasakan manfaat karena kondisi sekolah menjadi lebih bersih dan tertata.