Kabut tipis menyapu permukaan bumi, sementara cahaya bulan purnama mengintip malu-malu dari balik rerimbunan pohon. Di antara nyala lentera bambu, warga dan wisatawan berjalan menyusuri jalan tanah yang ditaburi aroma daun kering.
Setiap malam bulan purnama, di Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, ratusan orang berkumpul untuk mendatangi sebuah agenda budaya yang disebut Nyawang Bulan. Nyawang Bulan yang berarti "Melihat Bulan di Kasepuhan Bunisari" sudah menjadi agenda setiap malam bulan purnama dengan tujuan melestarikan budaya Sunda dengan konsep tari dan menjual berbagai jenis makanan tradisional Sunda.
Menariknya, sistem transaksi di sini tidak menggunakan uang tunai, melainkan koin kayu. Setiap koin bernilai Rp 5.000 dan dapat digunakan untuk membeli makanan. Pengunjung bisa menukarkan uang mereka dengan koin saat masuk, atau memesannya lebih dulu secara online.
Sembari mencicipi aneka hidangan dan jajanan khas, para pengunjung juga disuguhi penampilan memukau dari anak-anak dan remaja yang menarikan Jaipongan serta menampilkan berbagai kesenian Sunda lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI