Mohon tunggu...
Naufal AchmadAlbani
Naufal AchmadAlbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (Difabel TULI)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Kelas D NIM 20107030149 Difabel TULI Hobi touring dan otomotif Asal Bandung, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ngabuburit di Masa Pandemi

20 April 2021   14:42 Diperbarui: 25 April 2021   10:31 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image ngabuburit di alun- alun Tasikmalaya

Bulan ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia, bulan yang penuh berkah dan ampunan, Allah menyuruh/memerintahkan kita untuk berpuasa di bulan ramadhan, seperti dalam firmannya di surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya: ''Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa''.

Dalam melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh, selayaknya harus kita isi dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti memperbanyak membaca Al-Qur'an, mengikuti pengajian, bersedekah untuk mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Di daerah-daerah, di Indonesia, bahkan di dunia banyak berbagai kegiatan yang dilakukan umat muslim, seperti di kota Tasikmalaya di kampungku.

Di kota Tasikmalaya ada satu kegiatan disetiap bulan ramadhan yang dilakukan untuk menunggu buka puasa, namanya ''ngabuburit'', istilah itu berasal dari basa sunda. Kata ''burit'' yang artinya waktu sore menuju magrib, antara jam 16.00-18.00. Orangtua, remaja, anak-anak, keluar rumah untuk jalan-jalan mencari makanan untuk berbuka puasa.  Biasanya berkumpul di satu tempat seperti lapangan (alun-alun), banyak yang menjajankan makanan ringan, minuman dll. Kegiatan yang dilakukan sekedar nongkrong, kumpul sama teman dan belanja jajanan kalau ada jenis makanan yang cocok, makanan yang dijual diantaranya: sosis goreng, sosis bakar, goreng gorengan, es campur, kolak, dan di kota Tasikmalaya ini ada jenis makanan yang cukup trend yaitu ''cilok, cimol, cibay'' hahahaha...lucu ya namanya. Makanan itu (cilok-cimol-cibay) bahan dasarnya tepung kanji (aci=bahasa sunda) di cetak bulat-bulat seperti bakso, kemudian dalam penyajiannya diberi saus kacang dan sambal, selain cilok ada juga yang namanya ''seblak'' makanan ini sangat booming untuk saat ini, terutama untuk anak-anak dan remaja, makanan ini bumbu kuahnya berwarna merah karena pedasnya, topingnya ada bakso, batagor, kerupuk, cakar ayam, dan masih banyak lagi, bahkan ada tingkat kepedasanya, level 1,2,3 dan seterusnya tergantung kita suka pedas atau tidak.

Image alun alun kota Tasikmalaya
Image alun alun kota Tasikmalaya

Sore ini aku juga mau ngabuburit ke lapangan alun-alun kota Tasikmalaya kebetulan mengantar ibu ku yang mau beli kolak untuk buka puasa. Selesai sholat Ashar saya dan ibu berangkat dari rumah, jarak dari rumah ke alun-alun itu dekat, kira kira 10 menit sudah sampai. Ya ampun...banyak sekali manusia disana, tidak apa apa yang paling tetap menjaga protokol kesehatan, aku pun turun dari mobil dan berjalan mengantar ibu untuk mencari ''kolak'', kolak itu jenis makanan yang terbuat dari gula merah dicampur dimasak dengan air, diberi santan kelapa, topingnya (isinya) ada pisang, singkong, kolak kaling dan candil, rasanya manis cocok sekali untuk buka puasa.

''Kamu mau beli apa?'' tanya ibu

''Apa sajalah, terserah ibu'' jawab aku

Karena bingung banyak sekali jenis makanan yang dijual disan. Tiba tiba mataku melihat ada seorang anak kecil yang duduk beralaskan selembar plastik, didepannya terjejer makanan yang sudah dibungkus kecil.

''Ma..saya mau kesana dulu ya?'' saya minta izin pada ibu untuk menghampiiri anak kecil itu

''Ya...ibu tunggu disini ya'' jawab ibu

Aku pun menghampiri anak kecil itu, ternyata dia berjualan kue.

''Ini berapa dik?'' tanya aku

''Dua ribu kak'' jawabnya

''Saya beli semuanya ya dik'' kata aku

Tampak wajah yang kaget campur gembira pada anak kecil itu, saya berikan dia sejumlah uang.

''Tidak ada kembalinya kak'' kata anak itu

''Ooh..iyaa sudah, ambil saja kembalinya untuk kamu'' jawab ku

Aku pun berjalan kembali ke tempat ibu menunggu. aku menceritakan anak kecil itu kepada ibu, dan ibu ku bilang ''Kasihan ya anak sekecil itu sudah harus mencari uang, makanya kamu harus banyak bersyukur sudah diberikan rejeki dan nikmat yang berlebih dari Allah, harus banyak bersedekah, apalagi di bulan suci ramadhan ini''

Jam sudah menunjukkan ke angka 17.30, setelah mendapatkan makanan yang diinginkan, kami pun pulang kembali rumah untuk mempersiapkan buka puasa. Sampai di rumah, ibuku mempersiapkan hidangan untuk buka puasa..ada kurma, kolak, dan es campur. ''Allahuakbar..Allahuakbar'' terdengar suara adzan Magrib...Alhamdulillah waktu buka puasa pun tiba, dimulai dengan berdoa, minum air putih dan makan tiga buah kurma, lalu kami melaksanakan sholat Magrib, setelah sholat Magrib kami sekeluarga makan bersama, Alhamdulillah ya Allah atas nikmat dan rejeki yang telah engkau berikan.

Sudah masuk di tahun kedua melaksanakan puasa di masa pandemic, biasanya teman-teman ada yang suka mengajakku untuk acara ''bukber'' buka bersama, tapi sudah dua tahun ini kami tidak bisa mengadakan acara bukber karena selain dilarang, dan tidak boleh berkerumun, jadinya buka puasanya di rumah saja dengan keluarga. Bahkan aku melihat berita di televisi bahwa lebaran/hari raya idul fitri tidak dibolehkan mudik, seperti lebaran tahun kemarin. Sedih sekali rasanya tidak dapat berkumpul, bersilaturahmi dengan saudara seperti dulu, berkumpul, bercanda dan merayakan hari raya idul fitri bersama-sama. Kami hanya dapat saling sapa bersilaturahmi lewat layar komputer/laptop dan handphone dengan aplikasi zoom, ya Allah semoga engkau segera mengangkat musibah ini, agar kami dapat bersilaturahmi kembali, Aamiin.

Ada satu kegiatan yang cukup menarik lagi selain ngabuburit. Di kota Tasikmalaya ini, yaitu pada saat menjelang makan sahur, banyak remaja dan bahkan anak-anak berjalan berkeliling dengan memukul ''beduk'' untuk membangunkan orang untuk bangun makan sahur. Pertamanya aku kaget ada suara yang cukup keras.

''Suara apa itu, bu?'' tanya ku

''Ooh..itu suara beduk, untuk membangunkan kita makan sahur'' jawab ibuku

''Ooh..kirain ada apa'' kata ku kaget

Menurut cerita ibuku, itu sudah merupakan tradisi dari jaman dulu kala, sejak ibuku masih kecil juga sudah ada kebiasaan membangunkan orang untuk sahur dengan berkeliling komplek atau kampung sambil memukul beduk dan berteriak ''sahur..sahur...sahur''.

Memang negara Indonesia sangat kaya akan budaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah, baik itu dari budaya, adat istiadat dan makanannya yang semua itu menjadikan negara Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata turis asing maupun lokal. Untuk kalian yang belum pernah ke kota Tasikmalaya, Silahkan untuk mampir dan menikmati suasana ramainya di sore hari menjelang magrib (ngabuburit) juga menikmati jajanan atau kulinernya, apalagi untuk yang suka makan ''Bakso'', kota Tasikmalaya adalah tempatnya ada beberapa kios bakso yang cukup enak da terkenal, kalian boleh cari di internet, pokoknya kota Tasikmalaya itu identik dengan kota ''bakso''..hahaha. 

Aku sendiri pernah makan bakso di Kota kota lain, tidak ada yang seenak bakso di kota Tasikmalaya. Selain kuliner dan makanan atau jajanannya yang enak enak, kota Tasikmalaya juga terkenal dengan kerajinan tangannya, anyaman berbentuk sandal, tas, tempat tisue dll yang pusatnya adalah di daerah Rajapolah, merupakan industri rumahan, hasil karya penduduknya, harganya pun cukup murah. Pokoknya kalian harus menyempatkan untuk berkunjung ke kota Tasikmalaya-Jawa Barat, kota kelahiran orangtuaku.

Image kerajinan anyaman bambu khas Tasikmalaya
Image kerajinan anyaman bambu khas Tasikmalaya

Itu lah sedikit cerita dan pengalaman aku, menjalankan ibadah di kota Tasikmalaya, semoga tulisan aku ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk kalian semua yaa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun