Mohon tunggu...
Nathania ImmanuelJusuf
Nathania ImmanuelJusuf Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa UKSW

Hobi : Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Self Care: Menghidarkan Stress Pada Konselor

23 Februari 2024   19:07 Diperbarui: 23 Februari 2024   19:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

     

Profesi konselor memiliki peran yang besar dan cukup penting terutama dalam dunia pendidikan. Beberapa peran konselor di sekolah yaitu memberikan bimbingan individu, bimbingan karir, konseling individu maupun kelompok. Akan tetapi di lapangan kerap ditemukan konselor yang memberikan layanan dengan perbandingan yang tidak seimbang, antara konselor dengan banyaknya peserta didik di sekolah. Menurut Permendikbud RI No.111 Tahun 2014 Pasal 10 ayat 2, rasio yang ideal antara konselor dengan peserta didik adalah 1 : 150. 

Tetapi pada kenyataannya tidak setiap sekolah memiliki tenaga konselor yang mencukupi, sehingga tidak sedikit pula konselor yang melayani lebih dari 150 siswa. Bahkan beberapa sekolah juga memberikan tugas ganda kepada konselor. Seperti menjadi wali kelas, pengelola beasiswa, atau menjadi koordinator kegiatan di sekolah. 

Dalam memberikan layanan di sekolah, konselor tentunya membutuhkan energi yang besar untuk menghadapi peserta didik, menyesuaikan diri dan bersedia mendengarkan permasalahan konseli. Profesi ini pun juga tidak lepas dari banyaknya tuntutan kompetensi kinerja untuk menjadi konselor yang profesional. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pekerjaan sebagai konselor bukanlah hal yang mudah.

                 Harapan, tuntutan dan tugas ganda inilah yang terkadang memicu timbulnya stress pada konselor. Tidak sedikit konselor yang mengalami kelelahan, baik secara fisik maupun emosional. Kelelahan atau stress yang dialami konselor ini, juga dapat berakibat pada penurunan kinerja konselor dalam memberikan layanan di sekolah. Oleh karena itu, sangat penting bagi konselor untuk melakukan perawatan diri atau self care, sebagai salah satu upaya untuk menghadapi dan mengurangi stress. 

Self care dapat membantu konselor untuk menjaga diri secara fisik, emosional, dan mental agar tetap berkembang secara positif. Karena sebelum memberikan suatu layanan, konselor harus memastikan bahwa dirinya sedang dalam kondisi yang baik. Selain itu, merawat diri juga menjadi salah satu dari kewajiban klinis dan etis kerja loh. 

Menurut Layton & Collins ada 4 kategori  manfaat perawatan diri bagi konselor yang pertama manfaat secara fisik, konselor dapat beristirahat dan merasa energi kembali, berkurangnya penyakit fisik, dan relaksasi. Kedua manfaat secara mental, seperti stress dan kecemasan berkurang, dapat menangkan pikiran, lebih memahami diri, dan merasa lebih santai. 

Ketiga bagi aspek psiko-spiritual, konselor dapat memiliki keheningan batin dan  merasakan kedamaian, perasaan keamanan dan kepercayaan, serta penyembuhan emosional. Yang keempat kemampuan lain yang dapat ditingkatkan, seperti lebih mencintai diri sendiri, dapat menyelesaikan masalah pribadi yang kompleks, dan mengalami rasa puas.

                 Sebenarnya apa saja bentuk atau strategi self care yang dapat dilakukan konselor? Ada beberapa cara sederhana yang  dapat dicoba oleh konselor sebagai bentuk self care. Nocross & Guy memberikan gambaran beberapa strategi dari perawatan diri yang dapat dilakukan oleh konselor. Pertama adalah membuat agenda kegiatan. 

Dengan membuat agenda kegiatan konselor dapat membagi dan meluangkan waktu antara pekerjaan dengan kegiatan bersama teman atau keluarga. Kedua, mengurus tubuh. Hal ini mungkin sederhana tetapi sangat penting untuk membantu konselor mengurangi stress. mengurus tubuh yang dimaksud seperti tidur yang cukup, makan makanan yang bernutrisi, atau rutin berolahraga. 

Mengurus tubuh juga bisa  dimulai dari hal-hal kecil seperti mandi air panas setelah pulang bekerja, agar tubuh merasa lebih rileks. Ketiga, mengenali tanda bahaya yang muncul dalam diri. Konselor perlu untuk mengenali dan mempersiapkan diri dari tanda-tanda bahaya yang muncul dari diri kita. Keempat, menumbuhkan spiritualitas. 

Konselor merasa bahwa pekerjaannya merupakan salah satu tindakan ibadah untuk membantu orng lain meringankan beban mereka. selain itu konselor juga dapat membangun spiritual yang dekat dengan Tuhan. Kelima, menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial tentunya kita juga membutuhkan dukungan atau support dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, konselor dapat menjaga relasi dengan orang-orang diluar lingkungan pekerjaan seperti sahabat, pasangan, anggota keluarga, atau mentor.

            Sebagai manusia tentu saja konselor juga dapat merasa tertekan atau stress, mungkin banyak konselor yang membiarkan dan berpikir bahwa masalah mereka akan selesai dengan sendirinya, atau bahkan beberapa konselor mencoba untuk menghindari hal-hal penyebab stress tersebut. 

Akan tetapi hal ini justru dapat menimbulkan pola pikir yang negatif dalam diri konselor. Oleh karena itu sangat penting bagi konselor untuk memahami dan melakukan perawatan diri, sebagai salah satu upaya mengurangi  tingkat stress atau perasaan tertekan pada diri konselor.

Daftar Pustaka

Dina FArinza, T. S. (2021). Pelatihan Self Healing Untuk Mengurangi Burnout Konselor Sekolah. Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara .

Rahmayanty, D., & Eka Wahyuni, L. F. (2021). Mengenal pentingnya perawatan Diri (selfcare) bagi konselor dalam menghadapi stres. teraputik: jurnal bimbingan dan konseling

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun