Mohon tunggu...
Nasywa Zaaidah
Nasywa Zaaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jakarta

Mahasiswi Ilmu Komunikasi yang suka eksplorasi dunia media dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vigilantism: Istilah Baru di Dunia Digital. Bahaya atau Tidak?

8 Desember 2023   22:52 Diperbarui: 8 Desember 2023   23:53 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai respon, penggemar Kpop seringkali membentuk komunitas yang kuat dan membela idola mereka dari kritik atau komentar negatif yang muncul dan kadang kali terlibat dalam respons yang bersifat agresif. Tanpa proses hukum yang sah, mereka memutuskan untuk mencari informasi pribadi tentang individu tersebut dengan tujuan untuk memberikan pelajaran. 

Beberapa penggemar mengumpulkan informasi pribadi seperti nama asli, alamat, nomor telepon, dan informasi lainnya mengenai individu tersebut. Mereka kemudian mempublikasikannya secara daring di media sosial, seringkali dengan pesan yang mengkritik kembali individu tersebut untuk menimbulkan sifat jera dan sebagai bentuk sikap untuk melindungi idola mereka. Sehingga dalam kasus ini, Doxing menjadi salah satu tindakan yang sering terjadi dalam upaya untuk menghukum individu yang dianggap merugikan idola dalam suatu fandom Kpop.

Namun, konsekuensi dari tindakan doxing apabila dilakukan secara berlebihan ini bisa sangat serius. Individu yang menjadi target doxing dapat mengalami ancaman keamanan, penyerangan verbal, atau masalah privasi yang serius. Kepatuhan pada hukum dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab sangat penting dalam menghadapi situasi kontroversial di ranah daring dan penting juga untuk mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh.

Penyelesaian yang lebih baik dalam kasus seperti ini adalah melaporkan perilaku negatif atau ujaran kebencian kepada pihak berwenang atau menggunakan fitur pelaporan yang disediakan oleh platform media sosial. Hal yang cukup bijaksana ini pun sudah seringkali juga diterapkan oleh mayoritas penggemar Kpop, dengan beramai-ramai melaporkan akun Twitter yang dianggap menyebarkan kritik negatif berlebihan dan ujaran kebencian dengan memanfaatkan fitur "Report and Block" dalam Twitter. 

Selain itu, beberapa agensi Kpop juga telah mengeluarkan statement untuk secara tegas menangani manajemen dan melindungi artis mereka dari kritik-kritik negatif yang tidak mendasar. Beberapa agensi Kpop juga memiliki kebijakan atau prosedur internal untuk menanggapi konten negatif atau ujaran kebencian terhadap artis mereka. Dengan melaporkan konten negatif kepada agensi dapat memberikan informasi tambahan dan membantu mereka dalam manajemen reputasi.

Selain itu, Vigilantisme juga dapat ditemukan dalam Twitter yang seringkali memicu respon agresif dari netizen. Sesi pengakuan dosa dalam akun menfess @tubirfess, di mana pengguna Twitter dapat mengakui dosa pribadi mereka dan kadang-kadang bisa mengundang reaksi yang kuat dari netizen lainnya.


Ketika seseorang mengungkapkan dosa atau pengakuan yang kontroversial di media sosial, terutama dalam format anonim seperti menfess di Twitter, respon dari netizen akan sangat bervariasi. Ada kemungkinan bahwa netizen dapat mendukung pengirim dari menfess tersebut namun ada juga yang merasa tidak suka atau marah terhadap pengakuan tersebut dengan memberikan komentar yang keras bahkan menyebarkan informasi dari pengirim tersebut apabila dirasa pengakuan yang diujarkan sudah melebihi batas seperti salah satunya kasus pengakuan pengalaman pelaku pelecehan seksual. Netizen dapat mencari informasi lebih lanjut atau mencoba mencari tahu identitas pelaku untuk mengeksposnya atau menghukumnya secara daring. Namun, penting untuk dicatat bahwa penghakiman secara daring atau upaya untuk menghukum individu tanpa proses hukum yang sah dapat memiliki dampak yang serius.

Komunikasi dunia digital membawa dampak signifikan pada cara kita berkomunikasi dan berinteraksi tanpa harus bertemu langsung, memberikan kemudahan serta praktis, namun juga menimbulkan tantangan baru, terutama terkait dengan perilaku dan dampak sosial. Berikut kelebihan dan kekurangan dari komunikasi dunia digital:

Kelebihan:

  • Komunikasi tanpa batas waktu, ruang, dan tempat

  • Kemudahan dalam akses informasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun