Mohon tunggu...
Nasywa Ramadhani
Nasywa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tujuan Dakwah: Rahmatan Lil 'Alamin

17 Juni 2025   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2025   16:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Nasywa Ramadhani (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Dakwah Islam ditujukan untuk membawa kebaikan bagi seluruh makhluk, bukan hanya bagi kaum Muslim, orang beriman (mukmin), atau orang yang berbuat baik (muhsin) saja. Dakwah yang sejati harus mencerminkan kasih sayang, kedamaian, dan manfaat untuk semua manusia, tanpa memandang latar belakang. Inilah makna dari Islam sebagai Rahmatan lil 'Alamin rahmat bagi seluruh alam. Sebagaimana misi yang diemban Nabi Muhammad SAW, Allah menegaskan dalam Al-Qur'an: "Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107). Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa dakwah Nabi bukan hanya untuk umat Islam, tapi untuk seluruh alam semesta.

Kata "rahmat" dalam konteks ini bisa dimaknai sebagai kebahagiaan. Artinya, siapa pun yang mengikuti dakwah Nabi Muhammad SAW akan merasakan kedamaian, keberkahan, dan kebahagiaan sejati. Sebaliknya, mereka yang menolaknya justru akan merugi baik secara spiritual maupun hidupnya terasa hampa dan tidak selamat. Menariknya, rahmat ini tidak hanya ditujukan kepada manusia. Dalam ayat yang menyebut Nabi sebagai rahmatan lil 'alamin, kata "al-'alamin" (alam-alam) berbentuk jamak atau plural. Ini menandakan bahwa dakwah Nabi menyasar seluruh makhluk, termasuk bangsa jin. Maka dari itu, sasaran dakwah Islam sebenarnya adalah seluruh ciptaan Allah baik manusia maupun jin.

Nabi Muhammad SAW dipilih untuk mengemban misi dakwah Rahmatan lil 'Alamin karena beliau adalah manusia paling mulia, dengan akhlak yang agung dan integritas yang tinggi. Beliau tidak hanya membawa ajaran, tapi menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai pembimbing yang tulus agar manusia mendapat petunjuk dan selamat dari azab di akhirat. Allah menegaskan dalam Al-Qur'an: "Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu." (QS. Al-Ahzab: 21). Segala ucapan dan tindakan Nabi bukanlah dorongan hawa nafsu atau kepentingan pribadi, tetapi murni berasal dari wahyu Ilahi. Sebagaimana firman Allah: "Dan tidaklah dia berbicara dari hawa nafsunya. Ucapannya tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS. An-Najm/53: 3--4).

Jika dikatakan bahwa dakwah Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh manusia, lalu bagaimana bentuk rahmat itu bagi orang-orang kafir yang menolaknya? Jawabannya, dakwah Nabi SAW bukanlah untuk membinasakan mereka, melainkan tetap membawa rahmat dalam bentuk kesempatan untuk bertobat, hidup damai, dan tidak langsung ditimpa azab dunia. Hal ini berbeda dengan para nabi terdahulu, di mana kaum yang menolak seruan tauhid langsung dibinasakan oleh Allah dengan berbagai azab: banjir, angin topan, gempa, dan lainnya. Namun pada masa Nabi Muhammad SAW, Allah menahan azab semacam itu. Bahkan orang-orang kafir tetap merasakan keamanan, tidak terkena kutukan atau siksa duniawi secara langsung. Ini adalah salah satu bentuk rahmat yang dibawa oleh Nabi: memberi waktu dan ruang bagi semua orang untuk berpikir, merenung, dan kembali kepada kebenaran dengan kesadaran, bukan dengan paksaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun