Mohon tunggu...
Nasywa Noor Hanyfa
Nasywa Noor Hanyfa Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka menulis tentang keseharian saya, terkadang saya juga suka menuliskan surat untuk teman-teman terdekat saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Disleksia: Gangguan Belajar Yang Disepelekan

25 Agustus 2025   11:54 Diperbarui: 25 Agustus 2025   11:54 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengenal Disleksia: Gangguan Belajar yang Sering Terabaikan

[25 Agustus 2025] -- Tidak semua anak yang lambat membaca berarti malas belajar. Bisa jadi mereka mengalami disleksia, salah satu gangguan belajar spesifik yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan mengeja.

Disleksia bukanlah tanda kurangnya kecerdasan. Anak dengan disleksia seringkali memiliki kecerdasan normal bahkan di atas rata-rata, namun kesulitan dalam menghubungkan huruf, suara, dan kata.

Apa Itu Disleksia?

Disleksia adalah gangguan belajar yang membuat penderitanya kesulitan mengenali huruf, membedakan bunyi kata, hingga memahami bacaan. Kondisi ini umumnya terdeteksi sejak anak mulai belajar membaca di sekolah dasar.

Gejala yang Perlu Dikenali

Beberapa tanda umum anak dengan disleksia, antara lain:

1. Terlambat belajar membaca dibanding teman sebaya.

2. Sering membolak-balik huruf atau kata, misalnya membaca "sapi" menjadi "pisa".

3. Kesulitan mengingat huruf, kata, atau urutan abjad.

4. Sulit mengeja dengan benar.

5. Lambat memahami isi bacaan. 

Jika gejala-gejala ini muncul, orang tua disarankan berkonsultasi dengan guru atau tenaga profesional agar anak mendapat penanganan yang tepat.

Disleksia Bukan Halangan

Banyak tokoh dunia dengan disleksia mampu sukses, seperti Albert Einstein, Thomas Edison, hingga aktor Tom Cruise. Hal ini menunjukkan bahwa disleksia bukan penghalang untuk berprestasi. Dengan metode belajar yang sesuai, anak tetap bisa berkembang dan percaya diri.

Cara Membantu Anak dengan Disleksia

Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua dan guru antara lain:

1. Berikan dukungan emosional -- jangan melabeli anak malas atau bodoh.

2. Gunakan media belajar kreatif -- misalnya kartu bergambar, aplikasi edukasi, atau permainan fonetik.

3. Latih kesabaran -- beri waktu lebih lama saat membaca atau menulis.

4. Bekerja sama dengan sekolah -- diskusikan strategi belajar yang tepat dengan guru.

5. Konsultasi ke ahli -- psikolog atau terapis bisa memberikan metode intervensi khusus.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Kesadaran tentang disleksia di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Banyak anak yang mengalami kesulitan belajar justru dianggap malas atau kurang cerdas. Padahal, dengan pemahaman yang tepat, mereka bisa berkembang sama seperti anak lainnya. Artinya disleksia bukan penyakit, melainkan perbedaan cara otak memproses informasi. Dukungan orang tua dan guru sangat penting untuk membangun rasa percaya diri anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun