Mohon tunggu...
Nasuha Alfaiza
Nasuha Alfaiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Penting Orangtua dalam Membatasi Smartphone ke Anak

28 Juli 2021   00:22 Diperbarui: 28 Juli 2021   00:30 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadget adalah sebuah perangkat elektronik kecil yang dapat dibawa kemana-mana dan memiliki fungsi tertentu seperti untuk mengakses Internet dan juga sebagai alat komunikasi. Salah satu contoh gadget adalah smartphone. Smartphone merupakan telepon genggam atau telepon pintar yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang menarik dan berkemampuan tinggi layaknya sebuah komputer. Keberadaan smartphone ini di anggap sangat bermanfaat bagi penggunanya sehingga tidak salah jika semua orang memilikinya.

Kebanyakan para pengguna smartphone yang sudah memiliki pekerjaan atau bisa di bilang orang yang sudah dewasa. Namun, tak jarang juga kita menjumpai anak-anak yang masih belia bahkan belum bersekolah bermain smartphone dengan asyiknya dan tidak bermain bersama teman-temannya. 

Hal ini biasanya di akibatkan oleh orang tua mereka yang memberikannya kepada mereka ketika mereka menangis atau merengek minta di belikan sesuatu tetapi tidak di berikan. Maka solusi yang dilakukan orang tua biasanya memberi mereka smartphone agar tidak menangis lagi. Tapi, mereka tidak sadar dengan memberikan anak smartphone terus-menerus ketika mereka menangis membuat mereka menjadi terbiasa dengan hal tersebut.

Anak yang sudah terbiasa bermain gadget akan menjadi keras kepala dan susah di atur. Banyak dampak yang terjadi kepada anak akibat bermain gadget. Dalam hal kesehatan menurut dr. Verury Verona Handayani di dalam artikel Halodoc, anak dapat mengalami kurangnya tidur, hal ini disebabkan karena terlalu banyak bermain smartphone sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan kesehatan tubuh mereka dan juga ini dapat menghambat perkembangan otak karena tidur yang tidak cukup. 

Kemudian, dampak kesehatan lainnya adalah gangguan pada mata. Akibat kecanduan dengan bermain gadget anak-anak hanya terfokus dengan layar smartphone sehingga memicu gangguan pada mata, seperti mata yang mudah lelah, mata kering juga gangguan pada penglihatannya.

Selain itu juga, akibat kecanduan bermain smartphone, anak dapat mengalami obesitas. Di karenakan mereka menjadi jarang bergerak atau dapat di bilang mereka menjadi sering duduk dan berbaring saja. 

Yang padahal anak-anak seharusnya aktif bermain di luar bersama temannya, tapi akibat dari orang tua yang memberikan anaknya smartphone membuat mereka menjadi malas untuk keluar rumah, karena menganggap bahwa bermain game yang ada di smartphone saja sudah mengasyikkan, mereka juga jadi berpikir bahwa kalau bermain di luar membuat mereka lelah, dan lebih memilih bermain smartphone saja di rumah tanpa harus berkeringat. Hal ini harus di perhatikan orang tua, apabila anak mengalami obesitas dapat merambat ke penyakit yang lain seperti stroke usia dini dan juga serangan jantung.

Masalah berikutnya adalah masalah mental. Akibat kecanduan bermain gadget atau smartphone dapat memicu efek samping berbahaya seperti gangguan kecemasan, sulit fokus, meningkatkan risiko depresi, kepribadian bipolar dan perilaku bermasalah yang lainnya. Juga hal ini bisa memicu sifat agresif anak. Akibat dari kecanduan ini anak juga menjadi anti sosisal dan meningkatkan perasaan kesepian.

Maka cara apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi kecanduan gadget atau smartphone pada anak? Tentunya dengan cara memberi batasan anak bermain gadget atau smartphone seperti memberi waktu mereka bermain minimal sehari 2 jam, menyuruh mereka untuk banyak bermain di luar agar bisa lebih mengenal tetangga mereka juga dan mereka menjadi aktif dengan banyak bergerak sehingga penyakit obesitas dapat di hindari, kemudian orang tua juga harus bersikap tegas kepada anak dan tidak terlalu memanjakan mereka, dan yang terakhir memberikan contoh yang baik seperti di rumah tidak terlalu sering bermain smartphone dan memilih untuk bermain bersama anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun