Mohon tunggu...
Muhammad Nasrul Dj
Muhammad Nasrul Dj Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup, harus berarti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kuping Berwarna Merah

8 Januari 2014   13:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suatu kebaikan harus disampaikan dengan cara yang baik pula.Itu bisikan hati tuan saya. Saya mendengarnya karena saya adalah kuping.

***

"Aaaaaa.....iiiii.....uuuuu....eeee....oooo".

Teman tuan saya, yang seorang penyanyi, mengulang-ulang teriakan ala Tarzan itu. Selanjutnya ia membenamkan wajahnya ke dalam baskom yang berisi air. Demikianlah teman tuan saya memperlakukan huruf vokal tersebut sepaaaanjang yang ia bisa serta membenamkan wajahnya ke dalam baskom berisi air selaaaama yang ia mampu. Katanya untuk melatih ketahanan napas dan vokalnya.

"Lakukan setiap pagi", saran penyanyi itu kepada tuan saya. "Kalau bisa sebelum sarapan".

Saya mengira tuan saya akan mencontoh teknik tersebut guna memanjangkan napasnya. Ternyata ia punya teknik sendiri agar suaranya tidak putus di tengah jalan saat menyerukan azan di masjid. Kala mendapati lafaz panjang, saya pasti ditariknya. Walau aneh, cara tersebut selalu berhasil. Napasnya lebih panjang, saya semakin merah.

Meski sudah belasan tahun menjadi muazin, teknik tersebut masih saja digunakan kalau mendapati lafaz yang ingin ia liukkan. Akibatnya saya pun terjulur lebih panjang dibanding kuping orang yang berazan tanpa menarik kupingnya sampai memerah.

***

Tak apa. Tidak lama lagi saya istirahat. Kini tuan saya mengajarkan cara azan kepada anaknya yang berumur 13 tahun. Ia juga menularkan trik napas panjangnya itu kepada anaknya yang baru saja pecah suaranya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun