Yang mana rencana  pembangunan tenaga listrik panasBumi belum dilakukan eksplorasi oleh pihak terkait karena terkendala dengan aturan lingkungan hidup. Sebab lapangan panasBumi yang terletak di kaki gunung selawah agam tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung. Padahal, sudah dilakukan survei geologi, dan survei geofisika yang mana potensi energy panasBumi di gunung seulawah agam itu mampu menerangi provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Dengan terkendala eksplorasi panasBumi di gunung seulawah maka dibangun pembangkit listrik tenaga uap  yang bahan bakarnya dari batu bara di Nagan Raya untuk suplai listrik Aceh dan Sumatera Utara. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa pemerintah masih memilih batu bara sebagai bahan bakar dasar sumber listrik.
Memang perlu diketahui bahwa membangun tenaga listrik panasBumi sangat mahal apalagi dilakukan di tengah hutan lindung yang dikhawatirkan banyak orang awam akan rusak. Namun, perlu juga diketahui jika mengambil batu bara juga merusak lingkungan.
Oleh karena itu, dengan banyaknya lapangan panasBumi yang terletak di daerah taman Nasional dan Hutan lindung maka  pemerintah harus bisa membuat sebuah aturan yang bisa mengakomodir semua kepentingan dengan tercapainya Net -- Zero Emission supaya ada kehidupan yang lebih baik.
kedua, Pengbangkit listrik pasang surut air laut,
Pengbangkit pasang surut air laut  adalah pembangkit listrik afternatif yang memanfaatkan gelombang air laut di pantai. Pembangkit listrik ini sangat mungkin  dilakukan. Karena Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang di dunia. Jadi, tidak ada alasan Indonesia akan kekurangan energi jika beralih fungsi pembangkit listrik pasang surut air laut. Karena pembangkit listrik pasang surut air laut ini dapat menjadi Indonesia terang dari sabang sampai merauke
Walaupun untuk membangun sebuah generator mahal. Namun, jika pemerintah mau Net -- Zero Emission maka semua harga itu tidak masalah karena air laut sebagai sumber utama dari energi pasang surut air laut selalu ada meskipun di daerah terpencil sakalipun. Â Â
ketiga, penggunaan Energi Nuklir
Penggunaan nuklir untuk energi di Indonesia masih sebuah wacana karena Indonesia merupakan Negara yang banyak gempa. Hal ini dibuktikan dengan sebutan Negara Indonesia sebagai ring of fire atau cincin api yang artinya hampir setiap bulan ada gempa di Indonesia. Oleh karena itu, hampir musyahil Negara Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir karena tidak bersahabat dengan alam Indonesia.
Walaupun Indonesia cukup mempunyai sumber daya alam bahan uranium sebagai bahan bakar nuklir. Namun, karena masyarakat Indonesia masih kurang edukasi dengan nuklir maka baru wacana saja sudah terjadi demo penolakan pembangkit listrik nuklir.
Padahal, pembangkit listrik tenaga nuklir tidak menghasilkan emisi karena pembakarannya sempurna sehingga tidak akan emisi menempel atmosfer bumi.
