Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Kegiatan di Tempat Baru: Pesantren Hidayatullah di Kuta Cane

4 Februari 2018   22:45 Diperbarui: 14 Februari 2018   18:37 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak kegiatan di pesantren Hidayatullah Kuta Cane yang mulai aku rasakan sangat terkesan. Pertama, kami semua di pesantren harus shalat berjamaah lima waktu sehari semalam. Shalat berjamaah ini hanya di haruskan bagi lelaki sedangkan bagi perempuan, mereka shalat di asrama mereka. Bagiku shalat berjamaah adalah kesempatan aku untuk mempersiapkan amalan untuk hari akhiratku. Karena aku merasa selama ini aku tidak cukup mempunyai  amalan mengingat aku sangat banyak berbuat dosa selama ini.

Mengenai shalat berjamaah ini aku sangat senang karena saat waktu shalat tiba pasti ada yang mengingatkan, dan itu sangat menyenangkan sebab aku jika tidak di peringatkan maka sering lupa. Sehingga aku merasa nyaman sebab mendapatkan pahala shalat berjamaah terjamin.

Kedua, kami di pesantren Hidayatullah membiasakan shalat lail atau shalat tahajud. Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang di utamakan setelah shalat wajib lima waktu. Kami semua melakukan shalat tahajud dari santri yang mondok juga semua pengasuh yang tinggal di kompleks pesantren Hidayatullah.

Orang-orang semua berpikir bahwa  shalat tahajud itu sulit, sebab harus dikerjakan pada shalat mata enak untuk di penjamkan tubuh enak untuk di selimutkan dan suasana dingin yang tidak mungkin lagi bangkit dari tempat tidur. Oleh karena itu, terkadang sunnah yang dilakukan oleh Nabi SAW selama hidup beliau sudah mulai di tinggalkan oleh umatnya.

Di pesantren Hidayatullah shalat tahajud suatu keharusan yang dilakukan oleh semua yang tinggal di pesantren. Sebab keharusan melakukan shalat tahajud adalah pesan dari pendiri pesantren Hidayatulla dulu saat perintisan pertama kali dilakukan di Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, aku sangat senang shalat tahajud di tempat ini, maka aku merasa menjadi manusia yang beruntung, mengingat aku sudah melakukan banyak dosa selama ini. Semoga dengan beramal akan menghapus dosaku. amien

Kami melakukan shalat tahajud  sekitar 1,5 jam sebelum shalat shubuh, sehingga cobaan saat kami bangun tidur sangat berat, mengingat kami masih sangat muda termasuk aku. Dan beruntungnya pemimpin kami mau membangunkan kami setiap malam.

Aku yang masih orang baru di Kuta Cane merasakan suasana sedikit kaget, sebab aku sudah lama tidak melakukan shalat tahajud lagi, soalnya saat kuliah dulu aku sudah mulai berhenti shalat tahajud, kebiasaan shalat tahajud aku terhenti karena mungkin aku terlalu lalai dengan dunia, sehingga akhirat menjadi lupa. Akan tetapi sekarang aku patut bersyukur, sebab aku sudah mulai lagi merintis kebiasaanku untuk shalat tahajud lagi. Jadi, keputusan hijrah aku ke Kuta cane adalah keputusan tepat mengingat banyak manfaat yang aku rasakan sekarang.

Di kompleks Pesantren Hidayatullah aku tinggal bersama dengan pengasuh lainnya dan juga beberapa santri yang memilih mondok di pesantren Hidayatullah. Suasana di kompleks Hidayatullah di pimpin oleh ustad yang dulu pernah membimbing aku saat aku  masih sekolah  di Meulaboh dulu. Dengan dipimpin oleh ustad aku yang dulu aku masih merasa ada hubungan yang baik secara psikologi dan jiwa. Sehingga aku merasa sangat bersyukur dengan kondisi begini, dan biasanya jarang di alami oleh orang-orang seperti aku.

Ketiga, Di pesantren Hidayatullah Kuta Cane memiliki berbagai jenjang pendidikan dari pendidikan usia dini (PAUD), Taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Untuk melaksanakan semua kegiatan ketua yayasan sebagian tugasnya kepada kader-kader Hidayatullah yang senior, dan aku masih junior, hehehe

Sebab banyak sekolah, tentu banyak kegiatan apalagi di tambah dengan kegiatan anak asrama yang mondok di pesantren Hidayatullah, maka kegiatan di pesantren cukup banyak alias hanya sedikit waktu yang dipergunakan. Walaupun begitu aku yang baru datang dari daerah seberang merasa senang, sebab aku merasa, hanya dengan banyak kegiatan aku bisa melatih kreatifitas aku dengan baik.

Sudah hampir dua minggu aku tinggal di pesaantren Hidayatullah Kuta Cane dan aku saat ini sudah mulai merasa hikmah kenapa aku tidak lulus beasiswa, mungkin ini jawaban terhadap aku. Alhamdulillah aku sekarang sudah mulai dewasa dalam menyikapi kegagalan, maka aku sekarang tidak mempunyai lagi alasan untuk mendramalisir keadaan kehidupan aku. Karena hidupku sudah berwarna dan aku sedang merasa bahagia hidup yang hakiki bukan lagi bahagia semu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun