Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pukul Hujan

28 Juni 2018   20:54 Diperbarui: 28 Juni 2018   20:59 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pukul hujan,
Hingga airnya babale,
Babale pake gata-gata,
Gata-gata par kasi ilang gatal-gatal di badan jalan.

Kutu-kutu aspal,
Mati dipelurui airnya,
Satu demi satu tersayat,
Di bawa kerikil dan tanah timbunan.

Lima lima empat jam perdetik, hujan meniduri aspal,
Kerongkongan mendesau,
Teropong dapur tak bisa hidupkan kayu bakar,
Karena, hujan talalu bapukul.

Pukul hujan,
Pelan-pelan saja,
Jang pake gata-gata,
Pake saja sajak.

Ambon,  28 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun