Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melacak Banda (1)

10 Februari 2018   09:11 Diperbarui: 10 Februari 2018   13:32 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Your life isn't behind you, the memories are behind you. Your life is always ahead you (Quote by me)

Banda.

Sebuah damai masa lalu, membangun kesadaran. Menurut cerita, Kepulauan Banda ditemukan oleh saudagar Cina, Andan Sari. Banda tak asing di telinga. Jika disebut nama daerah itu, orang akan mengingat wanginya bunga pala. Pertama kali menginjakkan kaki di pulau rempah bagian Selatan Ambon ini, kita akan disuguhkan oleh masjid megah berwarna putih yang dibangun pada tahun 1979 oleh Des Alwi, sebagai jejak sejarah ketika Hatta dan Syahrir tiba di Neira.

Keelokan sejarah pulau ini dapat juga dilihat pada pameran tanggal 31 Juli-31 Agustus 2017 lalu. Kegiatan itu bertajuk "Banda, Heritage for Indonesia" yang digelar di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Jakarta Selatan. Pemilihan tanggal pameran tersebut untuk mengabadikan 350 tahun Perjanjian Breda (Treaty of Breda) Perjanjian inilah yang menyepakati Pulau Run-Pulau Manhattan ditukar.

Tapi itu dulu, "harta karun" kita ini hanya pesona lalu. Kekayaan alam dan nilai historis yang amat mahal tak menjadikan Banda merdeka sebagai kota otonom khusus seperti daerah di Indonesia, Jogya misalnya. Padahal, Banda usianya lebih tua daripada negara ini. Kini harum palanya tak sewangi dulu. Selang 3,5 abad lebih Nieuw Amsterdam (Manhattan)  kini berkembang menjadi kota bisnis terbesar di dunia. Sedangkan kehidupan Pulau Run berjalan sangat pelan, sejalan dengan harum buah pala yang tak lagi tercium oleh bangsa asing bahkan bangsanya sendiri.

Kisah-kisah masa lalu di Kepulauan Banda, kita bisa mengilhaminya dari atas puncak Benteng Belgica.

The Pentagon of Indonesia ini masih kokoh berdiri walau sudah dimakan waktu dan menjadi satu-satunya bangunan pertahanan dari 12 benteng yang tersebar di seluruh Kepulauan Banda yang masih utuh dan terawat. Pieter Bothlah, di tahun 1611, seorang jenderal VOC membangun kembali benteng peninggalan Portugal ini di abad 16.

Benteng ini juga menjadi saksi perebutan kolonial antara Belanda dan Inggris. Juga simbol perlawanan rakyat terhadap kompeni kala itu. Sehingga tanggal 8 Maret 1796 menjadi hari duka bagi Belanda. Dan Banda resmi diduduki oleh pasukan Inggris. Sebelumnya tahun 1795, benteng ini dipugar oleh Francois van Boeckholtz---Gubernur Belanda yang terakhir di Banda.

Benteng ini mempunyai luas 5.270 meter persegi (atau 16 kaki) dan tinggi 30 meter (atau 16-18 kaki) menurut versi ketiga tahun 1672-1673. Bangunannya berbentuk segi lima dan mempunyai 23 lengkungan ini  dibangun setelah benteng Nassau dibagian tepi pantai dianggap tak kuat menahan laju serangan musuh. Benteng ini juga tersambung langsung dengan benteng Nassau lewat terowongan bawah tanah.

Dari pintu masuknya, depan kampus PDD Politeknik Negeri Ambon Banda, kita menaiki 125 anak tangga. Kemudian dari dalam benteng ke menara,  kita daki pula  28 anak tangga. Ada lima menara, berdiri laksana hulubalang yang sedang berjaga. Ditepi jendela-jendela benteng, ada berbagai jenis meriam yang corongnya menghadap sisi laut. Panjang meriam penghantam tahun 1849 sekitar itu 1-1.5 meter.

Benteng itu menurut paparan narasumber, ada sebuah terowongan penghubung antara dua benteng tetangga yaitu Belgica-Nassau. Lorong bawah tanah tersebut mempunyai tinggi 1 meter dan lebar 2 meter pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun