Mohon tunggu...
Irfan Tamwifi
Irfan Tamwifi Mohon Tunggu... Pengajar

Bagikan Yang Kau Tahu

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mental "Cemen" dan Cara Mengatasinya

14 Agustus 2025   08:01 Diperbarui: 13 Agustus 2025   01:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cemen atau cetek mental adalah suatu kepribadian yang menunjukkan ketidakmatangan emosional atau boleh dibilang tidak dewasa secara emosional. Kepribadian ini bukan termasuk gangguan mental, melainkan sikap dan perilaku yang terbentuk akibat kurangnya kemampuan mengelola pikiran dan emosi dalam menghadapi tantangan hidup secara sehat dan konstruktif.

Kepribadian cemen bisa dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa. Sifat dan kepribadian seperti ini lebih banyak terbentuk oleh pengalaman hidup dan lingkungan sosial, yang di antara tandanya adalah sebagai berikut.

Mudah Mengeluh

Orang bermental cemen mengharap semua berjalan sesuai keinginannya. Bukan berusaha beradaptasi dengan keadaan, orang bermental cemen memilih mengeluh menyalahkan keadaan, misalnya dengan mengatakan “ini sulit, panas, dingin, capek, nggak nyaman, nggak kuat. gak kerasan, nggak bisa, nggak suka, gurunya galak, temannya nakal, nggak cocok sama ini dan itu.

Sikap ini muncul sebagai ekspresi sikap egois, manja dan malas, yang membuat seseorang enggan keluar dari zona nyaman.  Orang tua tidak seharusnya menyerah pada keluh-kesah anak. Anak harus dimotivasi bahwa keadaan dan orang lain tidak harus sesuai harapan dan keinginan kita. Kitalah yang sering kali harus bisa menerima keadaan. harus mampu menghadapi dan menerima semuanya tanpa keluh-kesah. Bila orang lain bisa menghadapi semua tanpa keluh-kesah. berarti kita juga bisa.

Mudah Menyerah

Sikap mudah menyerah setingkat lebih parah dari mudah mengeluh, yang ditandai dengan kecenderungan untuk memilih berhenti mencoba dan berusaha, serta menghindari tantangan. Padahal untuk berhasil seseorang harus terus berjuang pantang menyerah serta mampu mengatasi setiap masalah dan tantangan yang dihadapi.

Orang tua jangan ikut-ikutan terbawa dan membiarkan anak menyerah begitu saja. Bila sedikit-sedikit mundur atau pindah sana-sini, anak tidak akan terlatih untuk kuat. Kuatkan anak dengan prinsip, bila orang lain bisa kamu pasti bisa, bahkan lebih mampu.

Drama

Bermental cemen ditandai pula dengan sikap mudah tersinggung, menangis, marah, ngambek, menjauh, menyendiri, menggerutu, protes untuk hal-hal kecil serta merasa paling tersakiti (play victim). Ini menunjukkan sikap tidak dewasa secara emosional, layaknya anak kecil yang sedang ngambek.

Bangun pemahaman bahwa setiap masalah ada untuk dihadapi dan diselesaikan bukan ditangisi. Masalah tidak selesai dengan ngambek, atau menangis, tetapi dengan cara bicara secara baik-baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun