Mohon tunggu...
Cerita Dari Desa
Cerita Dari Desa Mohon Tunggu... CERITA ANAK DESA

Bekerjalah sesuai insting , Abaikan kata orang , berusahalah untuk mewujudkan mimpimu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lindungi Anak-Anak dari Eksploitasi Seksual

22 Mei 2025   17:46 Diperbarui: 22 Mei 2025   17:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita yang dimuat di Kompas.com pada tanggal 20 Mei 2025 dengan judul "Dinsos NTT Ungkap Anak SD hingga SMA Terlibat Dugaan Prostitusi di Labuan Bajo" sungguh memilukan. Anak-anak yang seharusnya berada di bangku sekolah untuk belajar dan mempersiapkan masa depan, justru menjadi korban eksploitasi seksual.

Dalam pemberitaan tersebut, Kepala UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra dan Karya Wanita Kupang, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungkapkan bahwa sejumlah siswa dari jenjang SD hingga SMA diduga terlibat dalam praktik prostitusi di Labuan Bajo.

Ironisnya, remaja SMP dan SMA, bahkan siswa SD kelas VI, dikabarkan dikumpulkan di salah satu hotel di Ruteng setiap hari Jumat pukul 11.00 WITA sebelum diantar ke Labuan Bajo menggunakan mobil travel dan ditempatkan di hotel tertentu. Disebutkan pula bahwa terdapat pelanggan tetap dari kalangan remaja tersebut.

Fenomena ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi kita semua. Tidak sepantasnya kita hanya menyalahkan anak-anak. Mereka adalah korban dari kelalaian kolektif---kelalaian orang tua dalam pengawasan, sikap masa bodoh masyarakat, serta kegagalan sistem sosial dalam memberikan perlindungan.

Apabila informasi ini benar dan telah diketahui oleh pihak Dinas Sosial, maka lembaga terkait, termasuk aparat penegak hukum, seharusnya segera mengambil langkah konkret dengan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap pihak-pihak yang berada di balik praktik keji ini.

Penting untuk ditelusuri apakah anak-anak tersebut terlibat atas kemauan sendiri atau dipaksa oleh pihak lain yang mengeksploitasi mereka, baik secara individual maupun dalam jaringan yang terorganisir. Dalam kasus ini, pihak hotel tentu mengetahui siapa yang membawa anak-anak tersebut, demikian pula dengan pihak penyedia jasa transportasi yang kemungkinan besar mengetahui identitas penghubung dan anak-anak yang terlibat.

Jika kita hanya mendengar tanpa melakukan tindakan, maka sesungguhnya kita sedang membiarkan praktik ini terus berlangsung dan memberi ruang bagi kejahatan untuk tumbuh.

Sebagai masyarakat, kita perlu menyadari bahwa masalah ini bukanlah persoalan individu semata, melainkan kegagalan sistemik yang memerlukan penanganan secara kolektif. Beberapa langkah konkret perlu segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang:

1. Peningkatan Peran Orang Tua dan Keluarga
Orang tua dan keluarga harus lebih aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak. Pengawasan terhadap anak, termasuk yang tinggal di tempat kos atau kontrakan, harus ditingkatkan. Pemilik kos juga diharapkan turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

2. Pendidikan Seksual dan Moral Sejak Dini
Pendidikan seksual dan moral perlu diberikan sejak dini dengan pendekatan yang sesuai dengan usia anak. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan mendidik, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan perlindungan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun