Mohon tunggu...
Marhaen Jalanan
Marhaen Jalanan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lamunan Cinta

3 Juni 2019   15:28 Diperbarui: 3 Juni 2019   15:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi Sumber: Whattpad

Wahai Kau Mentari Sang pemilik hati. Apa kabar kau di sana?

Semoga Kau baik saja adanya, Aku di sini terbinang air mata memikirkan Mu jauh di sana.

Masihkah Kau ingat tentang Cinta pertama kita di pojok Kota dingin Malang?

Aku mengingatkan canda tawa Mu pada pelantun pena yang kulukiskan.

Pertama dan terakhir Kau perna mengatakan cinta pada Ku.

Kala senja menerpa lautan luas membentang, Ku pikirkan rindu yang terapung di lubuk hati mendalam.

Aku begitu terpana pada lirikan mata Mu penuh dengan kebohongan.

Setega itu Kau pergi meninggalkan Ku dan tidak akan kembali.

Ke mana Kau pergi? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun