Wahai Kau Mentari Sang pemilik hati. Apa kabar kau di sana?
Semoga Kau baik saja adanya, Aku di sini terbinang air mata memikirkan Mu jauh di sana.
Masihkah Kau ingat tentang Cinta pertama kita di pojok Kota dingin Malang?
Aku mengingatkan canda tawa Mu pada pelantun pena yang kulukiskan.
Pertama dan terakhir Kau perna mengatakan cinta pada Ku.
Kala senja menerpa lautan luas membentang, Ku pikirkan rindu yang terapung di lubuk hati mendalam.
Aku begitu terpana pada lirikan mata Mu penuh dengan kebohongan.
Setega itu Kau pergi meninggalkan Ku dan tidak akan kembali.
Ke mana Kau pergi?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!