Mohon tunggu...
Naraya Syifah
Naraya Syifah Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Penggembala Sajak

Tidak ada yang istimewa dari Naraya Syifah, ia hanya seorang gadis kampung yang sederhana, putri sulung dari keluarga sederhana yang disimpan banyak harapan di pundaknnya. Ia memiliki kepribadian mengumpulkan sajak di pelataran rumahnya. Pernah tergabung dalam beberapa komunitas literasi dan alhamdullilah saat ini sebagai penggerak literasi di kabupaten Subang. Ia menjalankan komunitas Pena Cita bersama teman-teman sehobinya. Kecintaannya pada literasi menghantarkannya sampai di sini. Semoga awal yang baru ini dapat lebih mengembangkan tulisannya dan merubah hidupnya. Selain menulis ia juga tergila-gila dengan K-drama yang dapat menginspirasi nya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cemamat (Cerita Malam Jumat) Bocah Lelaki di Kamarku

5 Januari 2023   20:20 Diperbarui: 5 Januari 2023   21:03 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar juga diambil dari Terakurat 

Padahal, aku hanya tinggal berdua saja dengan nenekku. Dan hanya aku yang mendengarnya. Aku tersadar mungkin itu adalah sebuah petunjuk bahwa mereka adalah orang tuanya yang selalu mementingkan keegoisannya masing-masing tanpa bisa meluangkan waktu untuk putranya. Dri yang aku dengar, sepertinya dia korban penculikan dan pembunuhan.

Semenjak saat itu, aku terus mendoakan dia agar bisa kembali ke tempat asalnya dengan tenang. Setelah satu tahun lamanya, dia tidak pernah muncul lagi. Aku pun tidak lagi merasakan kehadirannya di kamarku. Terakhir kali dia datang, dia tersenyum sambil mengucapkan kata terima kasih.

*****

Cerita di atas ditulis berdasarkan pengalaman nyata oleh narasumber. Cerita tersebut murni adanya tanpa melebih-lebihkan atau merubah suatu unsur, kejadian atau peristiwa.

Semoga terhibur 😇

Kamu punya pengalaman yang serupa atau cerita yang lebih menyeramkan lainnya? Boleh ceritakan pengalamanmu di kolom komentar 😉

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun