Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 15

26 Maret 2024   14:03 Diperbarui: 26 Maret 2024   14:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuaca terkini di tempat saya saat menulis cerita ini. Dokpri

 

Sholaatullaah salaamullaah
Alaa Thooha rosuulillaah
Sholaatullaah salaamullaah
Alaa Yaasin habiibillaah
Tawassalna bi Bismillaah
Wabil Haaadi Rosulillaah
Wakulli mujaahidin lillaah
Bi ahlil badri yaa Allaah

Alhamdulillah, setengah dari bulan puasa telah sama sama kita lewati. Semoga senantiasa sehat dan lancar selalu dalam menuntaskan rukun Islam yang ketiga ini. Kadang panas kadang mendung mau hujan dan alhamdulillah sekarang hujan, namun tak menghalangi semangat yang selalu terpatri dalam jiwa untuk menunaikan ibadah.

Seperti biasa aku akan bercerita hal hal dekat yang berharga, akan waktu tak dapat kembali. Cerita yang akan menemani malam dingin seraya bersidekap. Cerita yang akan membuat sadar saat bercermin bahwa waktu cepat sekali berlalu. Cerita Tarawih.

Meski ikut tantangan Ramadan bercerita, tulis cerita Tarawih mesti jalan juga. Jadi semangat ke masjid dan memotivasi untuk menghidupkan setiap malamnya. Atau realitasnya, biar bisa naikin views sama dapat honornya juga kalau capai target. Maklum udah hampir dua tahun belum dapat k-reward lagi.

Sehabis dari lapaknya umi sama Rya, pulang ke pondok. Aku numpang tidur di sana kali ini terhitung sudah dua malam. Dan pada besok paginya pas sahur, lihat wajah ngantuk santri yang kentara sekali ogah ogahan mau sahur. Kalau diingat lagi, aku dulunya nggak kayak mereka sih, itu mereka udah dibangunin sama pengasuh masih juga susah. 

Aku dulunya bangun sendiri, kalau belum bangun pasti dibangunin sama kawan seangkatan, terus sebelum sahur pada sholat lail berjejeran masing-masing, baru habis itu ambil rantang makan yang udah diantar sebelumnya ke dapur, mana suka di ambilin sama kawan lagi, kompak diambilin semua punya sekamar, lantas duduk hadap hadapan bareng bareng makan sahur. Duh jadi rindu dengan mereka yang seangkatan dulu deh.

Terus paginya ikut sama Rya lagi ke lapak, bincang bincang random sama hal pembelajaran hidup. Tidak lama kemudian, lanjut tadarus bareng biar nunda ngantuk. Ehh tiba tiba Mem Sri nongol kemari sama anak yang tahu tahunya udah nambah dua personil. 

Btw beliau ini guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris aku waktu di pondok, tinggal tak jauh di belakang lapak ini ternyata ~dulu aku kurang tahu sih di mana tempat beliau tinggal. Beliau nih MasyaAllah sekali orangnya, humoris, tegas, pembawaannya bagus. 

Jadi pas jam pelajarannya beliau dulu, kuingat jarang sekali yang ngantuk di kelas atau pun bolos karena banyak ceritanya yang kemudian dikaitkan dengan materi pembelajaran biar sinkron. Bahkan pernah satu pertemuan seluruh jam pembelajarannya di kelas, beliau pakai buat bercerita pengalamannya yang hampir tidak bisa pulang dari kota misterius nan gaib yang diketahui ada di sekitar Palu. 

Kata beliau di akhir cerita, mata kita sekelas melotot semua natap beliau mendengar ceritanya sampai dianya sendiri jadi takut, hahaha kocak memang, kuingat juga waktu itu kawan kawan pada ngumpul duduk di depan dekat dengan bangku guru biar bisa dengar cerita beliau dengan jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun