Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menyelamatkan Lingkungan dengan Styrofoam

2 Agustus 2020   09:20 Diperbarui: 2 Agustus 2020   14:01 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Indonesia EPS lebih banyak dikenal sebagai bahan packaging. (Dok tribunnews.com. com)

Di Indonesia expanded polystyrene (EPS) lebih dikenal dengan sebutan styrofoam. Familiar sebagai wadah mie gelas, wadah makanan, dekorasi dan pengganjal alat elektronik.

Dikutip dari b-panel.com, styrofoam ini adalah merek dagang milik Dow Chemical Corp dari Amerika Serikat. Yang benar, nama umumnya adalah  EPS.

Di luar negeri, EPS bukan dikenal dan familiar seperti di Indonesia sebagai wadah, dekorasi dan pengganjal. Yang merusak lingkungan karena sulit terurai secara alami. Negara-negara maju justru mengenal EPS sebagai penyelamat lingkungan.

Bagaimana EPS menyelamatkan lingkungan?

Dengan desain khusus EPS bisa jadi solusi geoteknik. Yakni, untuk pengisi tanah atau material kontruksi lainnya. Teknologi itu disebut Geofoam.

Di Eropa, geofoam banyak dijadikan pengisi tanah/urugan untuk proyek jalan dan bangunan gedung. (Dok bebas-unik.blogspot.com)
Di Eropa, geofoam banyak dijadikan pengisi tanah/urugan untuk proyek jalan dan bangunan gedung. (Dok bebas-unik.blogspot.com)

Dengan fungsinya tersebut 'geofoam dapat menyelamatkan alam dari pengerukan tanah. Seperti yang terjadi sekarang. Gunung, bukit, pantai dan tempat lain yang bisa diambil pasir dan Tanahnya dikeruk untuk pembangunan jalan, gedung dan sebagainya.

Andai teknologi geofoam dipakai, tetap lestarilah alam kita. Selamat dari pengerukan di mana-mana.

Geofoam Ada Sejak 60 Tahun Silam

Teknologi geofoam  sudah dikenal sejak 30 tahun lalu. Bahkan ada yang menyatakan teknologi itu sudah ada sejak 60 tahun silam.

Sebagai pengisi tanah untuk kontruksi, geofoam diketahui lebih baik daripada yang lain. Karena partikel EPS dalam desain geofoam sangat rapat. Super rapat.

Kekuatan dan keunggulan geofoam terbukti bisa menghemat dan mempercepat pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan gedung. (Dok twitter.com)
Kekuatan dan keunggulan geofoam terbukti bisa menghemat dan mempercepat pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan gedung. (Dok twitter.com)

Geofoam sebagai pengisi tanah kontruksi bisa optimal memperlambat pergerakan tanah dasar. Dengan geofoam tidak akan ada lagi penurunan yang membuat  jalanan atau gedung retak. Karena stabilitas tanah terjaga.

Di negara maju geofoam menjadi bagian penting dari berbagai proyek pembangunan.

Di Eropa, 70 persen penggunaan EPS untuk non-packaging. Lebih banyak dipakai untuk kebutuhan proyek pembangunan. Sebab keunggulan dan manfaatnya sudah teruji. 

Di antara keunggulan geofoam adalah berat jenisnya yang sangat ringan. Yakni 1:10 dengan berat tanah urugan yang biasa diambil dari gunung, bukit, pantai dan tempat lainnya.

Geofoam sudah terbukti dan teruji dalam proyek-proyek kelas berat. Sudah banyak negara memakainya untuk membangun jalan angkutan berat, bahkan untuk landasan bandara. 

Indonesia Jarang Pakai Geofoam karena Korupsi

Kekuatan dan keunggulan geofoam bisa membuat hasil pembangunan lebih awet. Dan itu jelas tidak sesuai di Indonesia. 

Orang-orang Indonesia lebih suka hasil pembangunan cepat rusak. Supaya segera ada proyek lagi atau minimal dana pemeliharaan.

Pembangunan menggunakan geofoam memang relatif lebih mahal. Tapi itu sebanding dengan kekuatan dan ketahanannya. Sekali lagi, ini tidak baik untuk atmosfer proyek yang penuh korupsi.

Proyek jalan muatan berat dan bandara di negara maju sudah banyak menggunakan geofoam. (Dok pinterest.com)
Proyek jalan muatan berat dan bandara di negara maju sudah banyak menggunakan geofoam. (Dok pinterest.com)

Makanya, geofoam tidak disukai di Indonesia. Sehingga, produsennya kemudian banyak banting setir menjadikan EPS sebagai packaging. 

Berbagai keuntungan geofoam untuk proyek bangunan seperti keringanannya, keawetannya dan kehematannya diabaikan. Demi mengejar keuntungan yang terus merongrong keuangan negara dan daerah. (nra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun