Mohon tunggu...
nanong radjikan
nanong radjikan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Saat ini bertugas sebagai Pengawas sekolah di Disdik Kab.Tapin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bertemu Pengawas Sekolah Hebat

1 September 2020   19:17 Diperbarui: 1 September 2020   19:23 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertemu Pengawas  Sekolah Hebat (sumber gambar dari nanong)

Ku putar kunci pintu rumah itu, terus ku dorong secara pelan - pelan, seperti biasanya pagi itu saya keluar rumah untuk menikmati udara pagi yang segar. Ku hirup udara itu dari hidung dalam-dalam dan ku hembuskan secara perlahan sambil sedikit memonyongkan bibir, kemudian saya keluarkan secara perlahan perlahan pula, terus dan terus. 

O... ternyata apa yang kulaksanakan pagi itu tersasa nikmat sekali. Hal ini, saya terkadang lupa mengucapkan syukur kepada Nya, bahwa hari itu saya di beri kesehatan dan kenikmatan yang tiada tara.

Keluar masuk udara ke paru-paruku itu seolah olah sangat sederhana, tetapi jika dijelaskan secara teliti dan rinci, aduh... rumit sekali. Begini, udara yang dihirup manusia mengandung oksigen termasuk juga gas-gas lainya. 

Dari hidung, udara masuk ke tenggorokan dan sampai ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, udara mengalir hingga alveoli (alveolus). Oksigen di alveolus bertukar dengan karbondioksida dalam darah yang berada di pembuluh alveoulus melalui proses difusi. 

Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin. Darah yang mengandung oksigen kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.Di sisi lain, darah mengangkut karbondioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru, dikeluarkan saat hidung mengeluarkan napas. Cukup rumitkan, ini belum otot -- otot bekerja yang menyertainya. 

Aku sehari-hari cukup berpikir pokoknya bernapas saja titik, sehingga boleh dikata aku kurang memaknai arti kehidupan itu sebenarnya. Tidak ingat lagi bahwa sekarang saya dapat amanah untuk mengawal pendidikan, sebagai pengawas sekolah. Dari situ saya bisa hidup, bisa bernapas dan menikmatinya seperti apa yang aku kerjakan pagi itu.

Hari itu jam 8 saya ada janji dengan teman-teman pengawas untuk berdiskusi tentang pembuatan portofolio kepengawasan menggunakan aplikasi google sites. Begitu tiba dikantor ada beberapa temanku yang sudah datang lebih awal. Aku harus mengakuainya dengan jujur mereka sangat komitmen dengan tugasnya, dibadingkan dengan aku pagi itu agak terlambat datang ke kantor. 

Saya sangat berharap mereka memaafkanku. Tidak lama kemudian kegiatanpun dimulai, diawali dengan pembacaan susunan acara yang dipimpin oleh ibu Hj. Hasnah dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia itu, siapa lagi yang memandu kalau bukan bu Nuril, jika dia sebagai dirijen, tempo dan nadanya jadi tepat sehingga menambah semangat kami untuk menyanyi. Tentunya ini dilakukan tetap menggunakan protokol Kesehatan karena kondisi masih pandemi COVID-19. 

Memasuki acara inti bu Murni menjelaskan secara detail apa itu google sites walaupun agak ada kendala sedikit. Ceritanya begini karena laptop yang dibawanya itu laptop baru, yang namanya produk baru kemungkinan-kemungkinan inovasi pasti ada, ternyata betul dan sayapun baru tahu saat itu, port (colokan) HDMI di laptop baru itu tidak ada yang cocok dengan port yang saya bawakan sehingga tidak bisa terhubung dengan LCD proyektor. 

Detik itu mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat berharga, ternyata saya agak tertinggal dengan perkembangan hardware laptop produksi terbaru. Akhirnya laptopku dipinjam untuk menjelaskan. Teman - teman mengikutinya secara seksama dan bersemangat. Padahal jika mereka tidak datang ya tidak apa-apa, gajian maupun sertifikasi jalan saja. 

Mereka merelakan waktu untuk tetap belajar terus, life long education. Saya tahu untuk belajar google sites itu tidak mudah karena kawan-kawan lahir segenerasiku, dibandingkan dengan anak-anak sekarang begitu lahir sudah melihat ibunya bermain smarphone. 

Ini juga baru kusadari kenapa dulu pendapatku selalu bertentangan dengan orang tuaku, e.. ternyata berbeda generasi. Jelas berbeda karena ada perbedaan situasi lingkungan cara berkembang yang nggak sama. Saya pernah membaca, kalau nggak salah menurut perkembangan teori generasi, bahwa generasi dibagi bagi sebagai berikut:

  1. Pre Baby Boom atau Generasi Veterans (lahir 1945 dan sebelumnya)
  2. The Baby Boomers (lahir 1946 -- 1964)
  3. Generation X (lahir 1965 -- 1976)
  4. Generation Y atau Generasi Milenial (lahir 1977 -- 1997)
  5. Generation Z atau iGeneration, atau sering disebut Generasi Net (lahir 1998 -- 2010)
  6. Generation Alpha (lahir 2010 -- 2024)

Coba tebak kira-kira para pengawas di posisi mana? Ternyata kita adalah termasuk Generasi X. Generasi yang lahir pada tahun-tahun awal dari perkembangan teknologi dan informasi, seperti PC (personal computer), video games, tv kabel, dan internet. Bahkan mungkin ada yang di generasi the baby boomers. 

Oleh sebab itu sangatlah wajar jika mereka mempelajari google sites agak lambat, ini bukan halangan tetapi semangatlah yang diperlukan untuk maju. Sejujurnya saya sangat senang dan bangga hari itu bisa berkumpul dengan para praktisi pendidikan itu yang hebat. 

Mereka adalah para juara, berani belajar dan mencoba tentang google sites, agar lebih profesional. Ini adalah sebuah proses untuk menggerakkan pendidikan di Kabupaten Tapin. Mengawal para guru, agar mendidik murid-murid Generasi Z dan Generai Alpha, menjadi anak-anak yang hebat dan luar biasa.

#bersama kita pasti bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun