Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tatkala Tabebuya Bermekaran

20 Oktober 2020   08:28 Diperbarui: 20 Oktober 2020   08:41 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia menatapku dengan tatap mata polos.

"Aku menuruti saran Kamu,"ujarnya lirih tanpa menatapku,"Kan kini Kamu jauh dari Rininta."

Hm...Tabebuya yang bermekaran sepanjang jalan mengingatkanku kepada Rininta yang kini berada di negeri Sakura. Setiba di rumah, aku segera mengirimkan fotoku yang tengah makan berdua dengan Hermalita. Kukatakan sejujurnya bahwa ia telah gagal paham mengenai kedekatan kami. Seperti biasa, ia menanggapi dengan omelan beruntun, lalu mengakhiri ucapannya dengan,

"Katakan kita tidak putus walaupun berjauhan. Aku tidak melarang kalian berteman asalkan ia tidak berniat merebutmu dariku,"katanya melaui video call,"Ia mengirimkan foto Kalian berdua ini kepadaku lebih dulu. Apa maksudnya? Memintaku mengalah? Mengapa ia senekat itu?Bukankah sejak awal ia telah tahu tentang kita? itu yang membuat kepalaku serasa meledak. Tega nian dia.""

Tabebuya yang bermekaran kembali terbayang diselingi senyum Rininta. Aku pun tiba di rumah Hanantyo. Betapa inginku skripsi segera terselesaikan kemudian menyusulnya.                                   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun