Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menekuni Hobi sambil Mengais Rezeki

5 Agustus 2020   11:22 Diperbarui: 5 Agustus 2020   11:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Duh, menjengkelkan deh suamiku. Sukanya mengisi waktu luangnya dengan memelihara burung,"gerutu seorang ibu.

"Suamiku, sukanya bermain bola. Kalau sudah berada di antara para pemain bola tingkat RW kami, ia bisa lupa waktu, tenaga, dan uang."

Saya yang berada di antara mereka nyeletuk sekenanya,

"Waktu manusia sama, semua 24 jam. Jika waktu yang tersisa digunakan untuk menekuni hobi, entah memelihara burung, bermain bola, membaca dan menulis, bagus tuh. Daripada main perempuan lain. Malah pusing Kalian nanti."

Keduanya pun terdiam sebelum akhirnya menepuk bahuku,

"Boleh juga yang Kausampaikan. Daripada main perempuan lain ya?" jawab keduanya hampir bersamaan.

Adakalanya, untuk menghilangkan kebosanan maupun mengisi waktu luang sepulang kerja, seseorang menyalurkannya dengan cara menekuni hobinya. Namanya juga hobi. Jika menghasilkan uang tentu suatu kemujuran, karena tidak dibayar pun sukarela menekuninya, apalagi berbayar. Duh, rasanya tak ada kesibukan seindah menekuni hobi tapi memperoleh bayaran pula.

Kembali kepada menekuni hobi. Banyak orang yang menyalurkan hobi dengan memelihara ikan-ikan di kolam. Kolamnya pun ada yang kecil sampai luas untuk berenang anak-anak kecil. Ada juga yang hobi memelihara burung dengan sangkar kecil sampai sangkarnya seluas rumah yang didesain ala alam bebas nan asri.

Memang ada beberapa binatang  peliharaan yang kini ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi, Beberapa jenis burung peliharaan yang populer kini sudah ditetapkan sebagai jenis burung yang dilindungi. Binatang yang termasuk dilindungi dan membuat pemeliharanya terancam masuk penjara misalnya, burung hantu, pinguin, beruang madu.

Sementara itu, aneka burung yang belum atau tidak masuk sebagai satwa yang dilindungi, pada umumnya diimpor dan sudah banyak dikembangbiakkan di dalam negeri, misalnya lovebird, kenari, kacer, kutilang, selain burung-burung yang bisa dilombakan. Sedangkan burung hantu, burung nuri, burung kakatua, burung elang termasuk burung yang dilindungi.

Pada dasarnya, hobi manusia tidak dibatasi termasuk memelihara binatang, asalkan hobi tersebut dilakukan dengan cara yang baik dan tidak ada unsur menyakiti maupun menyiksa. Bukankah memelihara binatang untuk kendaraan dan sebagai bahan pangan pun tidak dilarang? 

Bahkan banyak pula manusia yang memelihara binatang karena dianggap binatang tersebut bisa melindungi dan bisa menjaga rumah. Kecuali binatang tersebut memang masuk dalam satwa yang harus dilindungi, tentu tidak diperkenankan untuk dipelihara secara pribadi.

Jika kita ke pasar hewan, kita memang sangat mudah menjumpai burung hantu diperjualbelikan, padahal satwa tersebut termasuk satwa yang dilindungi dan tidak diperkenankan dipelihara secara pribadi. Pada umumnya burung hantu yang diperjualbelikan diambil langsung dari alam. Jika terus diambil untuk peliharaan dikhawatirkan keberlangsungan hidup dan populasinya akan terancam. 

Padahal pada umumnya burung hantu dipelihara tanpa memerhatikan kesejahteraannya, misalnya diletakkan di kandang sempit dan kotor pula, padahal burung hantu burung dari alam yang memerlukan tempat luas, suka kebersihan, dan makanannya jenis karnivora.

Semua mungkin sepakat bahwa menekuni hobi sebagai pengisi waktu luang adalah sesuatu yang menyenangkan. Andaikan dari hobi itu, kita pun dapat mengais rezeki, tentu lebih menyenangkan lagi. Walaupun untuk itu memang diperlukan kemauan yang kuat, tenaga berlipat, serta biaya yang tidak dapat dikatakan hemat. Namun, apalah artinya uang, waktu, dan tenaga jika dari menekuni hobi itu, kita bakal memperoleh rezeki berlipat?

Kembali ke percakapan dengan teman, seorang ibu, yang suaminya sangat hobi memelihara burung. Setelah menyadari bahwa hobi suaminya tidak dapat dialihkan malah menyulut pertengkaran jika dipaksa untuk dialihkan, maka dirinya pun mencoba terlibat di dalamnya. Alangkah terkejutnya manakala mengetahui hobi suaminya memelihara burung lovebird ternyata  sanggup meraup hasil jutaan rupiah.

Walaupun hobi tersebut sempat membuatnya merasa tidak memiliki me time suaminya, tapi seiring perkembangan waktu, melihat kesungguhan suaminya dalam menekuni hobinya bahkan berkorban uang dan tenaga, ia pun berusha mengerti bahkan mendukungnya.

Bukan rahasia bahwa hobi yang akhirnya dialihkan ke bisnis pasti akan membutuhkan pengorbanan waktu, uang, tenaga, maupun keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Namun, dengan memastikan bahwa pengorbanan tersebut kelak tidak akan sia-sia dan tidak berbenturan dengan pekerjaan pokok yang lebih penting, tentu layak untuk dilanjutkan.

Salah satu indikator bahwa hobi kita layak dipertahankan dan kelak bakal mendatangkan rezeki adalah hobi tersebut banyak diminati, misalnya hobi memelihara burung impor yang kini sedang ngetren, misalnya burung lovebird. 

Yang perlu diperhatikan adalah hobi tersebut akan berubah menjadi bisnis jika kita dalam menangani pun secara bisnis pula, misalnya menindaklanjuti hobi menulis dengan cara menerbitkan buku maupun memasarkan burung bahkan juga membayar pajaknya.  

Sekadar untuk diketahui, ternyata burung lovebird pun ada yang harganya mahal. Dari setiap jenisnya memang masing-masing memiliki harga yang berlainan. Yang pasti, semakin mahal harganya, maka perawatannya pun harus ekstra waktu, tenaga, juga biaya. Ciri burung lovebird yang dianggap bagus dan indah apabila warnanya langka dan sulit ditemukan.

Lovebird biola blue termasuk paling mahal selain  bulunya tampak cantik dan langka. Harganya pun fantastis, yaitu berkisar 40 jutaan rupiah. Hebat, bukan? Lovebird halfsider juga termasuk mahal, dengan ciri fisik didominasi warna putih dan kuning. Ada juga lovebidr batman, berwarna hitam, sangat sulit dibudidayakan, harganya bisa mencapai satu juta lebih. 

Demikianlah sekilas hasil perbincangan dengan ibu-ibu yang bersuami penghobi memelihara burung. Hobi yang akhirnya menjadi ladang rezeki kedua jika ditekuni dengan biaya, tenaga, dan waktu yang ekstra. Selamat menekuni hobi dan salam literasi.

Bahan Bacaan: [1] [2] [3] [4] [5]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun