Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menekuni Hobi sambil Mengais Rezeki

5 Agustus 2020   11:22 Diperbarui: 5 Agustus 2020   11:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan banyak pula manusia yang memelihara binatang karena dianggap binatang tersebut bisa melindungi dan bisa menjaga rumah. Kecuali binatang tersebut memang masuk dalam satwa yang harus dilindungi, tentu tidak diperkenankan untuk dipelihara secara pribadi.

Jika kita ke pasar hewan, kita memang sangat mudah menjumpai burung hantu diperjualbelikan, padahal satwa tersebut termasuk satwa yang dilindungi dan tidak diperkenankan dipelihara secara pribadi. Pada umumnya burung hantu yang diperjualbelikan diambil langsung dari alam. Jika terus diambil untuk peliharaan dikhawatirkan keberlangsungan hidup dan populasinya akan terancam. 

Padahal pada umumnya burung hantu dipelihara tanpa memerhatikan kesejahteraannya, misalnya diletakkan di kandang sempit dan kotor pula, padahal burung hantu burung dari alam yang memerlukan tempat luas, suka kebersihan, dan makanannya jenis karnivora.

Semua mungkin sepakat bahwa menekuni hobi sebagai pengisi waktu luang adalah sesuatu yang menyenangkan. Andaikan dari hobi itu, kita pun dapat mengais rezeki, tentu lebih menyenangkan lagi. Walaupun untuk itu memang diperlukan kemauan yang kuat, tenaga berlipat, serta biaya yang tidak dapat dikatakan hemat. Namun, apalah artinya uang, waktu, dan tenaga jika dari menekuni hobi itu, kita bakal memperoleh rezeki berlipat?

Kembali ke percakapan dengan teman, seorang ibu, yang suaminya sangat hobi memelihara burung. Setelah menyadari bahwa hobi suaminya tidak dapat dialihkan malah menyulut pertengkaran jika dipaksa untuk dialihkan, maka dirinya pun mencoba terlibat di dalamnya. Alangkah terkejutnya manakala mengetahui hobi suaminya memelihara burung lovebird ternyata  sanggup meraup hasil jutaan rupiah.

Walaupun hobi tersebut sempat membuatnya merasa tidak memiliki me time suaminya, tapi seiring perkembangan waktu, melihat kesungguhan suaminya dalam menekuni hobinya bahkan berkorban uang dan tenaga, ia pun berusha mengerti bahkan mendukungnya.

Bukan rahasia bahwa hobi yang akhirnya dialihkan ke bisnis pasti akan membutuhkan pengorbanan waktu, uang, tenaga, maupun keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Namun, dengan memastikan bahwa pengorbanan tersebut kelak tidak akan sia-sia dan tidak berbenturan dengan pekerjaan pokok yang lebih penting, tentu layak untuk dilanjutkan.

Salah satu indikator bahwa hobi kita layak dipertahankan dan kelak bakal mendatangkan rezeki adalah hobi tersebut banyak diminati, misalnya hobi memelihara burung impor yang kini sedang ngetren, misalnya burung lovebird. 

Yang perlu diperhatikan adalah hobi tersebut akan berubah menjadi bisnis jika kita dalam menangani pun secara bisnis pula, misalnya menindaklanjuti hobi menulis dengan cara menerbitkan buku maupun memasarkan burung bahkan juga membayar pajaknya.  

Sekadar untuk diketahui, ternyata burung lovebird pun ada yang harganya mahal. Dari setiap jenisnya memang masing-masing memiliki harga yang berlainan. Yang pasti, semakin mahal harganya, maka perawatannya pun harus ekstra waktu, tenaga, juga biaya. Ciri burung lovebird yang dianggap bagus dan indah apabila warnanya langka dan sulit ditemukan.

Lovebird biola blue termasuk paling mahal selain  bulunya tampak cantik dan langka. Harganya pun fantastis, yaitu berkisar 40 jutaan rupiah. Hebat, bukan? Lovebird halfsider juga termasuk mahal, dengan ciri fisik didominasi warna putih dan kuning. Ada juga lovebidr batman, berwarna hitam, sangat sulit dibudidayakan, harganya bisa mencapai satu juta lebih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun