Membaca sebuah postingan seseorang membuat saya tertampar dan malu pada diri sendiri.
Terdengar ringan namun langsung membuat saya berpikir ulang. Sudah benarkah selama ini yang saya terapkan kepada anak-anak saya.
Saya selalu mengatakan kepada anak-anak saya untuk selalu berbicara jika kamu tidak tahu. Ungkapkan semua yang kamu rasakan agar orang  mengerti. Jangan diam saja jika ingin kamu dipahami. Tentunya dalam koridor yang sopan dan santun dalam bertutur. Melihat situasi di mana kamu bicara dan dengan siapa kita bicara.
Alhamdulillah, semua anak-anak saya tumbuh menjadi pribadi yang terbuka dan berbicara apa adanya.
Namun itu saja ternyata belumlah cukup. Ada yang terlupakan dari pelajaran yang saya terapkan kepada anak-anak, yaitu mendengar.
Bagaimana mungkin kamu didengar lawan bicaramu jika kau sendiri tidak mau mendengar. Jangan anggap mendengar itu mudah. Banyak orang yang tidak mau mendengar pendapat orang lain, hanya merasa betul sendiri.
Sejatinya semua di dunia ini berpasang-pasangan. Tak ada yang hanya sendiri. Seperti berbicara pasangannya adalah mendengar. Jadi jangan hanya mau bicara namun tak mau mendengar.
Semoga semua belum terlambat untuk saya. Setidaknya mulai sekarang, saya sebagai orang tua berusaha untuk mendengar bukan hanya bicara. Memulai dari diri sendiri agar bisa menularkan kepada mereka.
Citayem, 29 Februari 2020