Masih dalam situasi wabah pandemi corona.
     Cerita sedih seharusnya happy ending agar lahir semangat hidup baru.
     Tapi cerita hidup manusia tidak semuanya sama. Ada yang bahagia ada yang sedih.
     Entah kenapa bisa begitu, tapi yang pasti jawabannya adalah takdir dari Tuhan.
     Semua manusia punya mimpi bisa hidup bahagia namun ternyata hidup menderita sampai mampus.
     Berjuang keras hingga lupa waktu bersujud sampai doa-doa nabi di ucapkan tapi lagi jalan hidup manusia tidak pernah sama.
     Cita-cita indah hanya jadi ilusi hiburan pribadi agar masih tetap semangat berjuang sampai finish.
     Ketika wabah covid19 meluas setiap manusia berlomba membeli banyak-banyak masker dan obat cuci tangan anti corona. Dengan harapan menjadi individu yang selamat dari penyakit terkutuk itu.
     Tidak peduli masih banyak manusia yang butuh alat pelindung tersebut. Lagi pula kalau saya sakit apakah mereka mampu merasakan apa yang saya rasakan?
     Gue punya uang dan gue mampu beli, kenapa harus ikut aksi solidaritas? Toh belum tentu juga mereka ikut peduli nasib sesama kecuali terpaksa. Kalee.
     Syukur deh pemerintah segera bertindak karena jika tiada sikap yang tepat maka aksi anti pemerintah pasti terjadi.