Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sarjana Taman Kanak-Kanak

12 November 2019   16:50 Diperbarui: 12 November 2019   17:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Nggak kok bunda. Kakak ambil semua mainan aku, jadi aku nggak bisa main mainan aku."

            "Adek bohong bunda."

            "Ih enggak bunda, kan kalau bohong masuk neraka."

            Anak saya yang sulung dan bungsu pasti selalu merasa benar tentang hak miliknya. Semua mainan adalah milik pribadi. Padahal mainan yang ada sebenarnya sudah di atur agar keduanya saling bisa menggunakan benda tersebut.

            Nah kalau situasi semakin panas mereka saling ejek, saling menjelekkan, saling menghina, saling berkata bohong selanjutnya terjadilah baku hantam sampai nangis terisak.

            Akhirnya saya dan istri memberikan ucapan yang ada harapan dan ada ancaman. Tujuannya mulia agar keduanya sadar dari kesalahan dan kembali berbuat yang baik yang benar.

            Walau ada rasa jengkel tetap bicara santun karena wawasan mereka masih terbatas.

            "Kakak dan adek nggak boleh ribut terus. Nanti ayah dan bunda bisa nangis darah."

            "Apa itu nangis darah ayah?" tanya si bungsu.

            "Ayah nangis sambil keluar darah dari mata ayah."

            "Ha!" sulung dan bungsu kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun