Pak Roni itulah nama panggilan oleh semua muridnya di kelas teater, beliau lahir di sukabumi pada tanggal 24 bulan april dengan nama asli Roni Mansyur, pak Roni ini sudah terjun di dunia teater ini sudah lebih dari 20 tahunan, mulai dari beliau duduk dibangku sekolah menengah atas hingga sampai saat ini, beliau mengatakan dunia theater ini dianggap sebagai sebuah aktifitas yang menarik, karena banyak tantangannya, menurutnya teater itu memberikan ruang yang sangat luas buat bereksplorasi buat pemikiran kita, kreatifitas kita, rasa kita, cakupannyapun sangat luas sekali buat semua kalangan.
      Beliaupun mengetahui dunia teater itupun dari sekolah, dari melihat orang, belajar bareng, karena menurut dia teater sampai kapanpun harus terus belajar untuk mengasah kemampuan kita terus dengan menyerap banyak unsur, dan banyak hal, bagi beliaupun teater itu sangat bergairah dan menantang, beliaupun beraktifitas di dewan kesenian Banten pendopo kota Serang Banten.
      Pria yang sudah berkeluarga inipun terakhir menempuh pendidikan di STIP Banten dengan jurusan sastra Indonesia pada tahun 2004. Beliau telah mengajar selama 12 tahun di SMAN 1 JAWILAN sebagai guru Bahasa Indonesia dan Seni Budaya, di SMA tersebut beliau juga mengajar ekstrakulikuler teater. Sudah  banyak juga penghargaan yang telah diraih melalui teater di SMAN 1 JAWILAN. Seperti  festival teater pelajar Banten di Untirta, festival ini sudah mendapatkan lima kali juara secara berturut-turut setiap  tahunnya, ada juga di Jakarta festival teater remaja di taman ismail marzuki, dan dari pak roni ini sendiri mendapatkan sutradara terbaik di Indonesia. Pengalaman di luar Bantenpun sudah dimiliki oleh pak roninya seperti  ada perlombaan tingkat nasional di daerah Lombok, perlombaan di Bandung dan di Jakarta
      Pak Roni sendiri pun mempunyai sanggar yang telah didirikannya sendiri didaerah Cikande yang diberi nama teater nol Banten yang sudah  berdiri 14 tahun, di sanggar itupun sudah memiliki 14 generasi yang setiap tahunnya berganti-ganti generasi hingga sekarang, muridnya di sanggar itupun banyak berbagai profesi seperti dari guru, karyawan, bidan dll   Pengalaman yang didapat ketika menjadi guru teater itu sendiri beliau sangat senang dengan anak-anak dapat mengolah rasa, anak-anak yang tadinya pemalu, anak-anakn yang tadinya tidak tahu sehingga menjadi biasa, dan anak-anak itupun mendapatkan kepercayaan diri di usia mereka yang sedang lagi berkembang dapat membentuk karakter juga.
      Pak ronipun memberi masukan kepada anak-anak bahwa temen-temen banten itu harus mengenal keseniannya, kebudayaan daerah bantennya itu sendiri, yang menarikpun beliau mengatakan targetnya da;am teater itu anak-anak sekolah, karena disana mereka banyak kumpul banyak mengenal dan mudah jugadi aturnya