Bimbingan Belajar merupakan suatu layanan untuk membantu peserta didik dalam mengarahkan dan menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi serta meningkatkan pemahaman belajar mereka, Sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki (Adolph, 2016). Bimbingan belajar sangatlah penting bagi peserta didik. Karena, bimbingan belajar dapat membantu siswa memahami diri mereka sendiri, terutama untuk meningkatkan dan memperbaiki cara belajarnya agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan belajar mereka. Tujuan bimbingan belajar tidak hanya berfokus pada peningkatan nilai akademik, tetapi juga pada peningkatan potensi dan penyesuaian diri terhadap lingkungan belajar mereka (Septikasari et al., 2023).
Bimbingan belajar sangat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan prestasi akademik, meningkatkan kemampuan belajar, meningkatkan rasa percaya diri dan juga menyesuaikan diri mereka terhadap lingkungan. Macam-macam asesmen dalam bimbingan belajar di bedakan menjadi 2, yaitu bimbingan belajar kognitif dan bimbingan belajar non-kognitif. Asesmen kognitif merupakan proses penilaian yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan untuk melihat kemampuan dan kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Sedangkan, Asesmen non-kognitif adalah proses penilaian yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan mendalam yang berkaitan dengan psikologi siswa (tidak berhubungan dengan kemampuan akademik dan intelektual), kuisioner, gambar atau emoji yang dapat mengekspresikan suasana hati, serta teknik wawancara atau observasi untuk mendapatkan gambaran terkait kondisi siswa.
Matematika merupakan salah satu mata Pelajaran yang diajarkan disekolah (Amir, 2018). Sedangkan, Pemahaman matematika merupakan kemampuan suatu individu dalam memahami, menjelaskan, serta mengulang kembali materi matematika yang sudah diajarkan sebelumnya (Hermawan et al., 2021).Â
Dalam praktikum bimbingan belajar yang saya lakukan merupakan bagian dari proses pembelajaran akademik untuk menerapkan teori ke dalam praktik nyata. Dalam kegiatan ini, saya menggunakan asesmen bimbingan belajar kognitif pembelajaran matematika dengan observasi langsung menggunakan metode ceramah dan memberikan Latihan soal terhadap dua peserta didik kelas 2 SD, yaitu NPN dan NJD. Observasi merupakan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami perkalian, meningkatkan pemahaman peserta didik dalam Pelajaran tersebut serta melatih keterampilan motorik dan kemampuan berpikir logis siswa.
Pembelajaran perkalian merupakan proses mengajarkan konsep dan keterampilan dalam menghitung matematika perkalian kepada siswa. Sedangkan, perkalian merupakan penjumlahan berulang dari bilangan yang sama (Perkalian, n.d.). Contohnya, 4Â Â 6 berarti menambahkan angka 4 sebanyak kali (4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4). Perkalian memiliki sifat-sifat yang dapat mempermudah dalam proses menghitung bilangan, Antara lain:
Komutatif (Pertukaran)
Komutatif (Pertukaran) merupakan urutan faktor bilangan yang tidak mempengaruhi hasil perkalian (ab=ba).Â
Contohnya 3 Â 4 = 4 Â 3 = 12
Asosiatif (Pengelompokkan)
Asosiatif (Pengelompokkan) merupakan cara menghitung dengan mengelompokkan faktor bilangan tanpa mengubah hasilnya ((ab) c = a (bc)).
Contohnya (23) 4=2 (34) =24