Mohon tunggu...
Nandana  Athar
Nandana Athar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mendaki adalah Bagian Cinta Diri Sendiri

9 Januari 2018   23:26 Diperbarui: 9 Januari 2018   23:42 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mendapati air mengalir begitu deras. Bebatuan kecil mulai luruh bersama air menerjang ku untuk lelah mendaki hingga puncak. Mengerikan sekali. Tak ada suara yang lebih keras ketimbang suara gemuruh hujan deras dan bebatuan yang longsng tergerus air hujan. Suara orang orang berteriak memanggil manggil terasa sepi  sekali. Ini sungguh menyeramkan. Lebih menyeramkan ketimbang menonton film horor.

Masih banyak seklai rasanya yang harus diceritakan. Namun, lelah juga harus detail menjelaskan perihal itu.

Baiklah sedikit lagi. Tiba saatnya dipuncak. Kami sudah mendirikan tenda dan sudah tenang didalam sana. Namun, entah mengapa aku tidak bisa tertidur. Kakiku terasa pegal dan sepeti sudah mati saja. Rasanya ingin sekali aku potong saja. Sakit sekali tak tertahankan. Sebelumya aku tak pernah merasakan pegal yang sedemikian menyiksa hingga aku tak bisa tertidur dalam tenda.

Dan Pada akhirnya aku diberi Geliga Krim oleh temanku. Aku oleskan di seluruh kakiku. Bebarapa menit kemudian aku mulai bisa tertidur dan pada pagi harinya aku asik berfoto mengabadikan diri telah berada di puncak gunung. Alami perjalanan penuh cinta pada alam dengan BebasPegal dengan Geliga Krim untuk JalanAsikGeliga. Bebas pegal, bebas kemana aja.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun