Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Biarkan Karier Mengalir, Tentukan yang Kamu Mau

6 Mei 2022   18:03 Diperbarui: 7 Mei 2022   18:30 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Dziana Hasanbekava dari Pexels 

Mungkin karier kita akan berakhir di suatu tempat yang selalu ingin kita datangi. Mungkin juga tidak.

Pertanyaan besarnya adalah mengapa kita membiarkan karier kita berlalu bersama angin begitu saja ketika kamu bisa menjadi kapten layar perahu karier kamu sendiri?

Berikut beberapa hal yang saya pernah alami dan ingin saya bagikan selama perjalanan karier saya

1. Karier kita ditentukan oleh kapasitas kemampuan kita, bukan oleh faktor eksternal

Paradigma yang sering terjadi adalah kita sering beranggapan bahwa karier kita ditentukan oleh banyak faktor eksternal, misalnya ada atau tidaknya “orang dalam” perusahaan yang bisa mendukung kita naik.

Ya, walaupun hal tersebut tidak seratus persen tepat, namun sebenarnya naik atau tidaknya karier kita lebih dipengaruhi oleh ada atau tidaknya kapasitas diri kita untuk menempati posisi setingkat lebih tinggi.

Seringkali, saya mendengar orang mengatakan hal-hal seperti, “Saya tertarik untuk memperbaiki karir saya. Apa yang harus saya lakukan untuk dipromosikan?”

Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang benar-benar valid untuk ditanyakan, tetapi saya lebih memikirkan apa yang tersembunyi di balik pertanyaan itu adalah asumsi bahwa tanda majunya karier seseorang adalah mendapatkan promosi. Saya rasa ini kurang tepat. Analogi yang salah menurut saya.

Kenapa kurang tepat? kalau sudut pandang kita sedemikian rupa maka kita hanya akan fokus bagaimana kita bisa dipromosi saja. Hal ini pada akhirnya akan mungkin membawa kita melakukan segala cara dan terjebak dengan politik kantor yang tidak berkesudahan.

Ini sama saja dengan menyamakan kalau kamu berteman baik dengan saya maka kamu akan saya undang ke acara-acara saya.

Tentu saja, jika kita diundang seseorang dalam acaranya kemungkinan besar kita dianggap teman baik.

Tetapi kita tentu tidak bisa berpikir bahwa mengoptimalkan untuk mendapatkan undangan tersebut adalah cara yang tepat untuk menjadi teman yang baik. Faktanya, itu sepenuhnya sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun