Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoal Strategi Blue Ocean Versus Keunggulan Kompetitif

29 Agustus 2021   16:40 Diperbarui: 5 Mei 2022   16:46 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertarungan bisnis | Foto oleh Pixabay dari Pexels 

Konsep ini merupakan anti tesis konsep strategi keunggulan kompetitif yang fokus kepada keunggulan perusahaan yang berhasil membuat konsumen tidak mau beralih produk.

Coba ingat-ingat, pernahkah kamu setia dengan satu produk dan tidak ingin beralih ke produk lainnya karena dirasa produk tersebut lebih unggul dari segala aspek?

Hal itu berarti menandakan produk tersebut memiliki keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing.

Nah, AirAsia sejatinya sudah memiliki keunggulan kompetitif, yaitu berupa low-cost dan simplicity proses yang telah terpatri di hati konsumen.

Kemudian ketika mereka bergerak ke arah strategi dengan membangun armada daring maka menarik dianalisis lebih lanjut lagi.

Memang betul masa depan industri aviasi sangat-sangat tidak pasti di saat krisis seperti saat ini. Namun bukan berarti tidak ada harapan baru.

Pergerakan ekonomi dan bisnis dari dalam dan ke luar negeri pasti akan terus ada walaupun tentunya dengan perilaku konsumen yang berbeda.

Nasib industri aviasi | Foto oleh Pixabay dari Pexels 
Nasib industri aviasi | Foto oleh Pixabay dari Pexels 

Blue Ocean Strategy adalah tentang bagaimana merancang dan memasuki pasar baru yang potensial dengan memunculkan permintaan baru.

Hal ini memungkinkan karena industri baru tersebut belum ada sebelumnya, sehingga sama sekali tidak ada relevansi perbandingan serupa.

Strategi ini memenuhi permintaan baru dengan membiasakan produk unik dengan fitur-fitur baru yang berbeda dari yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun