Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Memahami Extra Mile Secara Strategis

13 Agustus 2021   11:27 Diperbarui: 25 Agustus 2021   07:59 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Strategi upskilling & reskilling | Foto oleh Sora Shimazaki dari Pexels 

Dari sisi karyawan hal ini tentu juga menjadi hal yang tidak bisa ditawar mengingat pilihannya hanya mau atau tidak mau.

Pilihan tidak mau tentu punya konsekuensi. Mulai dari tidak sempat mengalami pengalaman baru dan hal-hal baru di luar pekerjaan sehari-hari sampai misalnya yang ekstrim pemutusan hubungan kerja.

Pandangan saya lebih kepada bagaimana karyawan seperti saya misalnya, melihat pilihan untuk extra mile ini sebagai kesempatan yang signifikan dan memorable tentang bagaimana kita bisa memanfaatkan peluang ini untuk menjadi lebih kompetitif.

Upskilling & Reskilling | Foto oleh Andrea Piacquadio dari  Pexels 
Upskilling & Reskilling | Foto oleh Andrea Piacquadio dari  Pexels 

Definisi upskilling adalah proses mempelajari keterampilan baru atau mengajar pekerja keterampilan baru.

Sedangkan reskilling adalah proses mempelajari keterampilan baru sehingga kita dapat melakukan pekerjaan yang berbeda, atau melatih orang untuk melakukan pekerjaan yang berbeda.

Dua hal tersebut yang dalam prosesnya sering membuat karyawan menjadi salah paham ketika mereka diminta melakukan extra mile.

Padahal extra mile adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari strategis rencana upskilling dan reskilling.

Yang Harus Dilakukan Perusahaan

Strategi upskilling dan reskilling yang dilakukan perusahaan bukan hanya sekadar memberikan tambahan pekerjaan kepada karyawan namun juga harus dengan paradigma mengajarkan keterampilan baru.

Perusahaan harus melakukan strategi ini dengan sudut pandang melibatkan karyawan dalam program pengembangan diri berkelanjutan untuk menutup kesenjangan kapasitas.

Hal ini penting terutama bagi karyawan yang sudah berada di dalam organisasi selama kurun waktu tertentu agar mereka juga mempunyai sudut pandang yang fresh terhadap nilai pekerjaan mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun