Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

3 Cara Agar Kamu Fokus kepada Rencana Jangka Panjang

27 Juli 2021   15:36 Diperbarui: 14 April 2022   06:29 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fokus jangka panjang | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Selama ini kita selalu dipengaruhi oleh suatu paradigma bahwa suatu rencana atau fokus harus selalu dipisahkan antara jangka pendek dan jangka panjang.

Saya salah satu dari banyak (atau sedikit) orang yang juga memercayai paradigma tersebut. 

Di dalam membuat suatu rencana saya pasti memisahkan antara jangka pendek dan jangka panjang.

Apakah itu efektif? Ternyata bagi saya pribadi itu tidak efektif. Bagi saya semuanya "terpaksa" menjadi rencana jangka pendek.

Yang terjadi akhirnya adalah penumpukan prioritas di otak saya dan membuat kinerja saya malah tidak maksimal.

"Harus punya time management," begitu kata salah satu kolega saya.

Mudah diucapkan, tapi saya pikir dalam pelaksanaannya metode manajemen waktu itu tetap saja tidak banyak membantu ketika ada penumpukan prioritas.

Dalam perjalanan profesional saya banyak melihat perbedaan utama antara seseorang dengan kinerja yang bagus dengan yang berkinerja medioker adalah bukan pada sisi teknis atau pengalaman.

Perbedaan utama terletak pada kapasitas mental dan fokus. Seseorang dengan kinerja medioker biasanya tidak tahu bagaimana cara mengatasi tekanan dan penumpukan prioritas tersebut.

Tekanan dan penumpukan prioritas tersebut terjadi karena kita terbiasa memisahkan antara rencana jangka pendek dan jangka panjang yang pada akhirnya malah membuat bingung otak kita sendiri.

Pengalaman pribadi saya pemisahan dua hal tersebut membuat otak saya tanpa saya sadari memindahkan secara otomatis fokus kepada rencana jangka pendek.

Kita selalu berpikir bahwa kita cukup pintar untuk berpikir jangka pendek atau mengambil jalan pintas. Padahal pada kenyataannya tidak ada yang namanya jalan pintas. 

Ketika di satu titik kita memutuskan untuk mengambil jalan pintas maka kita harus bersiap membayar konsekuensinya dalam jangka panjang.

Dengan premis tersebut maka alih-alih kita membagi fokus jangka pendek dan jangka panjang, dalam artikel ini saya akan mengulas alasan lebih baik kita langsung saja fokus kepada rencana-rencana jangka panjang.

Mengapa Fokus Jangka Panjang Itu Penting?

Saya banyak melihat orang-orang hebat yang berhasil dalam pekerjaan atau aktifitas mereka adalah orang-orang yang mampu berpindah dari fokus jangka pendek menjadi fokus jangka panjang.

Mereka berhasil mengurangi atau bahkan menghilangkan usaha-usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan segala permasalahan dalam spektrum jangka pendek.

Memang harus diakui bahwa fokus jangka panjang itu terlihat di awal membutuhkan usaha dan biaya yang jauh lebih besar dari fokus jangka pendek.

Padahal sebenarnya kalau kita mau berhitung secara sistematis biaya di awal yang terlihat besar itu seharusnya sesuai dengan hasil yang akan kita dapatkan.

Fokus jangka panjang itu penting | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels 
Fokus jangka panjang itu penting | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels 

Contoh lain misalnya kita memaksimalkan waktu hanya dengan 15 menit berolahraga karena kita mempunyai fokus jangka panjang untuk kesehatan.

Kemudian ketika kita memutuskan misalnya melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya saya yakin pasti karena kita fokus kepada rencana jangka panjang.

Intinya saya ingin mengatakan bahwa alasan utama kita harus fokus pada rencana jangka panjang adalah agar kita membiasakan diri melihat dengan gambar yang lebih besar.

Dengan kemampuan melihat gambar besar suatu hal atau permasalahan maka kita akan terbiasa melihat bagian-bagian kecil dari suatu rencana.

Kemampuan melihat gambar besar juga akan membantu kita lepas dari tekanan dan penumpukan skala prioritas.

Lantas Bagaimana Cara Agar Bisa Fokus kepada Rencana Jangka Panjang?

Saya sangat paham bahwa mungkin ada sebagian dari kita yang tidak menyukai fokus jangka panjang. Di dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa dengan doktrin quick win atau kemenangan instan yang sebenarnya hanya fatamorgana.

Kita terbiasa dibuai mimpi ingin punya bisnis yang menghasilkan jutaan bahkan miliaran hanya dalam waktu singkat. Kita terbiasa ingin mendapat promosi dengan jalan pintas.

Kita terbiasa ingin membangun hubungan dengan teman dan pasangan dalam waktu secepat-cepatnya. 

Semua itu kita lakukan karena otak kita sudah terbiasa membagi fokus yang saya sebutkan di atas. Padahal jika kita mau bersabar sedikit demi sedikit percaya kepada fokus jangka panjang maka kemungkinan hasil yang lebih sustainable akan terjadi.

Untuk bisa fokus kepada rencana-rencana jangka panjang kita harus memahami satu konsep yaitu tekanan dan penumpukan prioritas itu terjadi karena suatu hal yang kita sebut dengan ekspektasi.

Ekspektasi yang akan membuat rencana jangka panjang pun bisa mendadak dialihkan menjadi jangka pendek. Ini sebabnya saya lebih memilih fokus kepada rencana jangka panjang agar saya bisa mengatur ekspektasi saya.

Belajar fokus jangka panjang | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Belajar fokus jangka panjang | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Berdasarkan pengalaman saya ada 3 hal yang bisa kita lakukan agar bisa lebih fokus kepada rencana jangka panjang.

1. Fokus kepada hal-hal yang memang kita kuasai

Hal ini bukan berarti kita melupakan hal-hal baru yang harus kita pelajari. Fokus kepada hal-hal yang memang kita kuasai akan membuat skala prioritas kita tepat sasaran.

Jika kita terburu-buru ingin mendapatkan hasil dari hal-hal yang baru saja kita kuasai atau bahkan baru kita pelajari maka siklus tekanan dan penumpukan prioritas tersebut akan datang kembali.

Pada akhirnya hidup adalah bukan bicara hanya satu hal yang kita kuasai. Namun hidup adalah bagaimana hal-hal yang kita kuasai tersebut berkontribusi terhadap keseluruhan jalan hidup kita.

Itulah sebabnya kita harus fokus kepada hal-hal yang memang sudah kita kuasai dan seiring berjalannya waktu kita belajar menguasai hal-hal baru.

Secara pribadi saya pernah dan sering mengalami keinginan untuk segera mengaplikasikan hal-hal baru yang saya pelajari.

Hal ini membuat prioritas saya menjadi bertambah dan malah membuat fokus saya menjadi acak yang akhirnya membuat kinerja saya tidak maksimal.

2. Ciptakan rencana yang spesifik

Cara kedua untuk bisa fokus kepada rencana jangka panjang adalah kita harus mempunyai tujuan atau rencana yang spesifik. Baik dalam hal waktu atau pun hasil yang diharapkan.

Dengan rencana yang spesifik maka kita tidak lagi dipusingkan dengan segala macam pernak-pernik pembagian rencana jangka pendek dan jangka panjang.

Hal ini penting agar kita bisa menghasilkan kinerja yang maksimal dan tidak jatuh ke dalam aktivitas yang acak dan tidak fokus.

Jadi misalnya tujuan jangka panjang kita adalah mempunyai bisnis dengan omset ratusan juta maka tentunya kita perlu secara spesifik perencanaan baru, kemampuan baru, dan bahkan mungkin mental baru.

Saya pernah juga mengalami ketika saya terlalu banyak rencana tapi tidak ada yang spesifik maka semua itu hanya akan menambah to do list yang tidak perlu.

Ketika kita melihat to do list yang tidak perlu entah kenapa biasanya kita akan menjadi tertekan yang akhirnya tidak ada yang selesai.

Dengan demikian menjadi jelas bahwa rencana yang spesifik akan membuat diri kita terpaksa menemukan hal-hal baru yang harus kita kuasai, seperti yang saya jelaskan di poin nomor 1 di atas.

3. Ubah mental Kita

Setelah kita bisa melaksanakan langkah 1 dan 2 di atas maka selanjutnya adalah kita perlu mengubah mental kita. Mental kita yang biasanya suka jalan pintas harus diubah.

Kita tidak boleh lagi menyukai jalan pintas. Kita harus terbiasa fokus dengan hal-hal yang kita kuasai dan membuat rencana yang spesifik.

Tanpa perubahan mental maka langkah 1 dan 2 tersebut tidak akan menghasilkan apa pun secara jangka panjang.

Kita lebih baik meningkatkan keterampilan, membangun diri yang lebih baik, dan mengerjakan hal-hal yang dapat kita pengaruhi secara jangka panjang.

Hal ini penting karena sebenarnya ketika kita mengejar tujuan jangka pendek, kita akan sering mengejar hal-hal yang sebenarnya berada di luar kontrol kita.

Kesimpulan

Sebagai konklusi artikel ini saya ingin memberikan suatu pendapat bahwa kemampuan untuk fokus kepada rencana jangka panjang akan memberikan perubahan yang berarti.

Untuk bisa mencapai kemampuan fokus kepada rencana jangka panjang maka kita perlu bertanya kepada diri sendiri apakah kita telah fokus kepada hal-hal yang kita kuasai, membuat rencana yang spesifik, dan mengubah mental.

Jika belum maka ini saatnya untuk melakukan 3 hal di atas dan kemudian melakukan reset terhadap prioritas-prioritas yang kita buat.

Terakhir, fokus hanya kepada rencana jangka pendek hanya akan membuat kita tersesat di dalam labirin prioritas yang tidak berkesudahan.

Salam Hangat

Sumber:

1. Brian Levenson/Shift Your Mind: 9 Mental Shifts to Thrive in Preparation and Performance

2. Michael D. Watkins/Harvard Business Review/How Managers Become Leaders

3. Mark Bonchek/Harvard Business Review/To Change Your Strategy, First Change How You Think

4. Dominic Barton/Harvard Business Review/Finally, Evidence That Managing for the Long Term Pays Off

5. Dominic Barton/Harvard Business Review/Focusing Capital on the Long Term

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun