Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berkenalan dengan The Focusing Illusion yang Membuat Kamu Bisa Salah Fokus

9 Juli 2021   07:07 Diperbarui: 14 Juli 2021   14:47 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terperangkap ilusi | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

1. Memperbesar zona bersyukur

Realitas yang ada saya pikir kemampuan bersyukur atas apa yang sudah diberikan Tuhan pada kita adalah kemampuan yang semakin langka.

Manusia semakin lama lebih mementingkan apa yang akan dicapai bukan lagi apa yang sudah dicapai. Pola pikir semacam ini juga yang memicu perasaan "rumput tetangga lebih hijau" yang sulit dihindari.

Dengan memperbesar zona bersyukur kita juga akan lebih bisa melihat sisi bahagia dari orang lain. Dengan demikian kita tidak akan terjebak di ilusi penderitaan yang kita ciptakan sendiri.

2. Fokus pada "timing" kita sendiri

Saya sering melihat orang-orang terlalu memedulikan timing orang lain daripada timing diri sendiri. Banyak yang salah fokus misalnya umur 25 tahun sudah ada yang punya 100 juta kenapa saya belum.


Padahal mempersamakan timing kita pada timing orang lain itu sama sekali tidak berguna dan buang-buang waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.

Ada yang di umur 30 tahun sudah menjadi CEO tapi ada juga di umur yang sama masih mencari pekerjaan. Lantas apakah yang sudah menjadi CEO pasti lebih bahagia dibandingkan yang sedang mencari pekerjaan?

Jawabannya adalah saya tidak tahu! Bisa jadi lebih bahagia atau sebaliknya. Jadi kita tidak usah pusing dengan hal ini. Fokus saja dengan timing kita sendiri.

3. Tidak perlu mengejar kesempurnaan

Hal ini sudah saya bahas pada tulisan saya sebelumnya (klik di sini) bahwa rasa ingin mengejar kesempurnaan itu membuat kita tertekan dan justru kehilangan rasa percaya diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun