Mohon tunggu...
Nanda Agung r Sudarma
Nanda Agung r Sudarma Mohon Tunggu... -

nanda agung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik dalam Dunia Kerja

17 Oktober 2014   21:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:38 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misal : Memfitnah rekan kerja, menjilat atasan, cari muka, ngrasani/menggunjing, mengandalkan ‘gerbong’, membentuk Barisan Sakit Hati, menyalahkan atau “menyikut” rekan kerja, dsb.
Seringkali mereka yang menggunakan Politik Labil ini terlihat sukses dan berhasil meraih apa yang diinginkan. Namun percayalah kalau kesemuanya itu bersifat sementara guys, yaaah seperti kita bermain di pantai membuat istana pasir yang bisa hancur terkena ombak. Hehehehehe. Padahal cuman sekali ke pantainya

Sebab Politik Labil cenderung memakai “akses”, “cantolan”, “backing” atau apapun namanya sebagai ‘sosok’ yang diandalkan. Sosok tersebut biasanya guys mereka yang berada dalam lingkaran pemegang kekuasaan dan decision maker dalam perusahaan (bisa atasan langsung, kolega yang dekat dengan pimpinan, saudara dari pemilik perusahaan.

Yaaahh gampang2 susah sih untuk menggunakan politik labil atau politik bersih untuk mencapai yang kita inginkan dalam dunia kerja guys. Haruss slalu sabar, semangat, positif thinking dan slalu mau belajar.

Buat teman2, tetap semangat untuk mencapai karir di perusahaan, kalau bisa jangan sampai menjadi bagian dari orang yang menggunakan politik labil..

Sukses buat kalian….


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun