Mohon tunggu...
Nanang Setiana
Nanang Setiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Imers, SEO Specialist, Web Content Writer, Web Dev, Blogger.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kajian Kesehatan Islami ala Nabi bersama Aa Gym dan Dokter Asep Hermana

9 Maret 2018   15:55 Diperbarui: 5 April 2018   16:58 2725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran islam dalam kesehatan

Pencapaian tertinggi dunia kedokteran terjadi pada masa kejayaan islam tahun 900 - 1.100 M. Perkembangan islam pesat dimulai dari para tahfidz Alqur'an (Penghafal Alqur'an).

Ar Razi usia 12 tahun sudah tahfidz, beliau menerbitkan 5 buku kedokteran. Ibnu Sina usia 10 tahun sudah tahfidz dan di usia 18 tahun sudah menjadi Dokter.

Dalam islam, semakin seseorang dekat dengan Tuhannya, maka akan semakin berkah dan semakin berjaya dengan keilmuannya. Dalam kesehatan, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) yang dikenal paling dekat dengan Tuhan diberikan keberkahan antara lain hanya sakit 2 sampai 3 kali seumur hidupnya.

Kita dapat mempelajari pengobatan dan pencegahan untuk kesehatan kita dari tokoh-tokoh islam yang mempelajari kedokteran modern dengan jejak medis Nabi. Mempelajari bagaimana gaya hidup Nabi, obat-obatan yang dikonsumsi, hingga aktifitas sehari-hari maupun olahraga yang dilakukannya.

Kajian kesehatan islami ala Nabi

Ada 2 Pengobatan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Yang pertama, pengobatan secara alamiah.  Pengobatan secara alamiah adalah pengobatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau bisa disebut herbal medicine jika di zaman sekarang.

Bisa juga dengan cara dibekam , Rasulullah pernah menyampaikan " Berbekamlah". Saat ini bekam terus mengalami kemajuan  dari segi teknis.

Selain bekam, ada juga dengan cara Al Kayy, menekan pada bagian-bagian tertentu dalam tubuh dengan besi.  Al Kayy itu ada dua jenis yaitu  Al Kayy yang dingin dan Al Kayy yang panas.

Rasulullah memang melarang untuk menggunakan Al Kayy yang panas, yaitu besinya itu dibakar dulu dengan api lalu ditekankan pada organ tubuh. 

Lalu berikutnya yang pernah dilakukan Nabi dalam pengobaran adalah dengan cara lasah, jadi lasah itu dengan cara pemijatan atau pengurutan. 

Yang kedua, pengobatan secara ruqyah, pengobatan ini dilakukan dengan membacakan ayat-ayat Alqur'an, kemudian juga dengan mengusapkan air dengan tangan.

Uraian di atas adalah merupakan catatan dari pemaparan kajian kesehatan islami ala Nabi oleh Dokter Asep Hermana dan Aa Gym di Masjid Daarut Tauhid Bandung dalam kajian MQ Pagi tanggal 13 Januari 2018 dan 10 Februari 2018. 


Cara menyikapi sakit menurut Dokter Asep Hermana dan Aa Gym

Dokter Asep Hermana menjelaskan bahwa peristiwa sakit dapat disikapi beragam bergantung latar belakang masing-masing. Ada yang menyikapi peristiwa sakit dengan keilmuan dan keimanannya. Ada juga yang menyikapi sakit dengan menjadi kufur nikmat, bahkan ada juga yang sampai putus asa menghadapi sakit yang menimpanya.

"Dari beberapa respon manusia inilah Allah menurunkan banyak hikmah kepada para ahli kesehatan. Salah satunya adalah munculnya para ilmuwan muslim, yang notabenenya sejak kecil adalah para penghafal al-Quran dan Hadis," kata Dokter Asep Hermana.

Aa Gym menyampaikan, kita ini seharusnya menyikapi sakit itu cukup dengan proses keimanan. Kita sakit menurut izin Allah dan yang menyembuhkannya juga Allah. 

Seorang mukmin, kiranya paham dan yakin, bahwa tatkala sudah sedemikian maksimal usahanya, namun tetap tidak mampu untuk ke dokter atau ke rumah sakit, akan tetap yakin bisa lebih sehat bisa tersembuhkan penyakitnya ketika sedang sakit, dengan kembali kepada Allah, selaras dengan hadits Nabi Muhammad SAW bahwa "Dia bersamamu dimana pun kau berada".

Dokter Asep Hermana dan Aa Gym saling melengkapi dalam kajian kesehatan islami ala Nabi

Kajian kesehatan islami ala Nabi ini menjadi tepat untuk disimak karena diisi oleh 2 Narasumber yang kompeten, yang pertama oleh Dokter Asep Hermana sebagai Dokter ahli bedah yang juga ahli Thibbun Nabawi. Yang kedua oleh Aa Gym sebagai ulama yang konsisten berdakwah menjaga dan meningkatkan ketauhidan.

"Dokter Asep Hermana adalah santri paling babak awal Daarut Tauhid, sekarang sudah menjadi Dokter Bedah"

(Kata Aa Gym, sapaan akrab KH Abdullah Gymnastiar dalam taushiyahnya di Masjid Syiarul Islam Kabupaten Kuningan Jawa Barat tanggal 21 Oktober 2017).

"Selain dokter bedah, menekuni tentang bagaimana pengobatan secara herbal" (Kata Aa Gym dalam acara MQ Pagi di Daarut Tauhid tanggal 13 Januari 2018).

Dokter Asep Hermana saat ini adalah sebagai Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kuningan Jawa Barat. Kesehariannya disibukan dengan menjadi Dokter Bedah di Rumah Sakit dan di Klinik Utama Metro Kuningan Jawa Barat.

Tampilnya Dokter Asep Hermana bersama Aa Gym dalam kajian kesehatan islami ala Nabi disiarkan langsung di akun Facebook resmi Aa Gym (KH Abdullah Gymnastiar). Tayangan ini direspon positif banyak Netizen. Sesuai notifikasi dari Facebook per 09 Maret 2018, setidaknya video ini tayang lebih dari 103.000 kali, dengan jumlah respon dari 8.000-an, serta dibagikan oleh sekitar 1.700-an akun.

Dengan banyaknya respon positif terhadap kajian kesehatan islami ala Nabiini, dijadwalkan besok Sabtu tanggal 10 April 2018, Dokter Asep Hermana akan kembali mendampingi Aa Gym.  

LIVE Streaming di Facebook AAGYMOFFICIAL Sabtu, 07 April 2018, Pkl 05.00 - 06.00 WIB
LIVE Streaming di Facebook AAGYMOFFICIAL Sabtu, 07 April 2018, Pkl 05.00 - 06.00 WIB
Aa Gym mengingatkan di akhir kajian kesehatan islami ala Nabi tanggal 13 Januari 2018 dengan nasihat bagus yang memaknai Alqur'an Surat Al Ashr, "Sehat itu untuk mengabdi kepada Allah, untuk kekuatan melaksanakan amal soleh, untuk bisa berdakwah, mengajak orang lain berbuat baik sebanyak mungkin, mewarnai bukan diwarnai. Dan sehat untuk menjaga kualitas kesabaran kita".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun