Mohon tunggu...
Nana Cahana
Nana Cahana Mohon Tunggu... Dosen - Menekuni literasi, pendidikan dan sosial

Mengajar Rumpun Ilmu Pendidikan di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon Jawa Barat Kunjungi saya di: https://www.facebook.com/nanacahanajaya?mibextid=ZbWKwL https://www.instagram.com/nana_cahana/

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bertemu untuk Berpisah

15 Agustus 2022   11:32 Diperbarui: 15 Agustus 2022   11:41 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari Senin, 1 Agustus 2022, adalah hari bahagia untuk saya dan istri sebab Bapak Mertua datang berkunjung dari Lampung hanya untuk menemui kami berdua dan ketiga anak-anak kami. Bapak ditemani Emak singgah di Serang sehari untuk menemui anak laki-laki tertuanya hingga akhirnya sampailah di Majalengka tempat kediaman kami.


Bahagia itu muncul dengan sendirinya sebab kehadiran kedua orang tua kami dengan niat bulat untuk menemui kami. Semua anaknya telah dikunjungi atau minimal sering bertemu. Diantara anak-anaknya satu anak laki-laki tinggal di Serang dan satu anak perempuan pertama tinggal di Majalengka. Bapak berniat untuk menemui anaknya di Serang dan di Majalengka. Kedua tujuan itu berhasil dijalani. Namun tujuan mengambil ijazah putra bungsunya di Ponpes El Azam Kuningan tidak terlaksana hanya diwakili kami sebagai kakaknya.


Dengan penuh semangat bapak menemui saya, istri dan anak-anak kami berdua. Aura semangat itu meyakinkan kami bahwa Bapak sehat, kuat dan sembuh dari sakit menahunnya, asma. Dengan polosnya kami menyampaikan berbagai kegiatan penting di pondok yang kami bina dengan harapan Bapak bersama Emak dapat menyaksikan momen berharga pembukaan awal tahun ajaran baru di Ponpes Nurul Iman.


Namun yang terjadi bapak terlihat lelah dan kondisi kesehatannya melemah. Apakah ini akibat perjalanan panjang nan jauh yang melelahkan? Belum sempat menyusun pertanyaan baru kami langsung meminta salah seorang petugas kesehatan untuk datang ke pondok memeriksa bapak dan memberikan obat sesuai kebutuhan. Alhamdulillah kondisinya agak membaik.


Namun keesokan harinya bapak susah tidur selama dua hari. Kami pun tidak tinggal diam hari Jumat pagi kami bawa ke klinik sekitar Majalengka, hasilnya tekanan darah dan lain-lain normal. Namun bapak sulit makan. Maka kami  meminta salah satu petugas kesehatan untuk memberikan infus.


Sabtu sore bapak terlihat agak sehat. Saya berbicara kepada bapak, "segera sembuh ya bapak biar bapak menyaksikan acara pembukaan tahun ajaran baru pondok kami. Anak bungsmumu juga akan tampil. Kata bapak, "lanjut saja, walau bapak gak lihat langsung yang penting bapak disini".


Saya dan istri pun semangat melatih anak-anak santri dan mengatur segalanya. Sementara bapak ditemani Emak. Seakan harapan kami jauh ke depan bahwa bapak akan melihat pembukaan awal tahun pondok kami, Ponpes Nurul Iman Majalengka, dan seterusnya menjadi memantau perkembangan pondok kami.


Harapan itu seketika pudar sebab bapak kejang-kejang dan lemas. Degan batuan keluarga besar Nurul Iman, pengurus yayasan dan guru-guru, kami berhasil membawa bapak ke RSUD Majalengka pada Sabtu malam Ahad, sekitar magrib.


Semalaman bapak di ruang IGD, Ahad siangnya bapak dipindahkan ke ruang ICU. Kami terus berdoa dengan penuh harap bahwa bapak aka sembuh kembali. Namun harapan hanyalah harapan, Allah jualah yang memutuskan. Pada Senin pagi kondisi bapak lemah dan belum sadarkan diri juga. Kami bingung dan mencoba memahami proses yang terjadi. Lalu muncul pertanyaan, apakah kami ego membiarkan bapak diam di rumah dalam pondok sementara kami terus melatih anak dan menyiapkan acara. Namun acara ini kami akan persembahkan untuk bapak. Apakah kami lambat melakukan penanganan kesehatan untuk bapak. Tapi semua proses kami lalui.


Akhirnya emak pun mencoba menenangkan kami. Emak bercerita kepada istriku sambil menangis, "bapakmu itu memang sudah berniat kesini. Dua bulan lalu, rumah di Lampung diperbaiki semua. Tinggal menemui kamu di Majalengka. Dan kalaupun meninggal pengennya di pangkuanmu". Dari sini kami berusaha ikhlas sambil tetap memohon keajaiban dari Allah SWT agar bapak sehat lagi.


Setelah saya dan istri selesai mengaji Yasin, dan mengajak bapak istighfar, syahadat dan menyampaikan terimakasih serta meminta doa kepada bapak, akhirnya bapak menghembuskan nafas terakhir di pagkuan emak, anak perempuannya  (istriku), anak laki-laki tertuanya, dan anak bungsunya pada hari Senin, 8 Agustus 2022 pukul 10.20 WIB di RSUD Majalengka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun