Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Waspada Mulanya Makanan Favorit Ujungnya seperti Muncul Gejala Phobia

7 November 2021   06:56 Diperbarui: 7 November 2021   17:53 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bosan makanan tertentu. popmama.com

Pernahkan anda merasakan makanan yang benar-benar lezat? Lalu, apa yang terjadi setelahnya? Yah, sering kali manjadi ketagihan.

Mau itu lagi, dan lagi. 

Ketagihan ada yang mengartikan bersinonim dengan kata kecanduan, yaitu kondisi tubuh yang dipengaruhi pikiran yang menjadikan seseorang menginginkan apa yang menjadi favoritnya secara terus menerus  hingga merasa puas setelah mendapatkan apa yang diinginkannya.

Hal tersebut bisa terjadi pada seseorang yang menyukai makanan atau minuman tertentu.

Penulis memiliki pengalaman saat ia benar-benar memfavoritkan ayam tepung krispi. Berkali-kali ia memakan ayam krispi. Setiap ada kesempatan bertemu ayam krispi ia selalu tergiur.

Sekali makan terasa enak, kedua masih ingin nambah, ketiga masih enak, dan keempat mulai berbeda rasa, dan seterusnya masih suka saja. Hingga suatu ketika kebosanan melanda. 

Jangan kan menyentuh lalu menyomotnya, mencium baunya saja sudah pusing dan merasa perut penuh saat melihatnya. Seperti phobia saja.

Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah itu suatu bentuk kebosanan?

Senada dengan problem ini teringat dengan hukum pemuasan kebutuhan yang dikemukakan oleh ahli ekonomi Jerman, Hermann Heinrich Gossen atau yang disebut Hukum Gossen 1, bahwa jika pemuasan keperluan pada suatu jenis benda dilakukan secara terus menerus maka kenikmatan akan berangsur-angsur berkurang hingga akan mencapai suatu kejenuhan.

Mudahnya, sekali makan terasa enak, kedua lebih enak, ketiga masih enak, dan keempat mulai merasa aneh bahkan enggan melihatnya.

Inilah Hukum Gossen 1.

Dalam istilah Jawa, mengenal istilah "sep - sepen", yaitu suatu keadaan kurang nyaman di tubuh yang dipicu ketidaknyamanan pada sistem pencernaan karena lidah merasakan ada rasa yang tertinggal dari makanan yang tadi dimakan.

Semisal seseorang menggemari makan ikan asin. Kemudian ia sering makan ikan asin. Suatu ketika dia makan ikan asin di pagi hari. Lalu di siang hari, rasa yang tadi pernah ia rasakan muncul lagi dan sulit dihilangkan. Bahkan setelah berkumur dengan air atau mouthwash sekalipun. Bukan malah enak, tapi mengganggu kenyamanan tubuh. Akhirnya hari berikutnya ia enggan makan ikan asin. Bahkan tak ingin memandang wajah ikan asin lagi.

Jika keadaan seperti ini terjadi, kuncinya adalah menggosokkan gula pada permukaan lidah dan bagian atas mulut atau minum kopi kental. Cara ini berdasarkan riset orang Jawa sendiri belajar dari pengalaman.

Ada juga yang mengartikan sep - sepen dengan keadaan sesorang yang berulang kali makan makanan yang mulanya adalah makanan favorit. Kemudian terus menerus dituruti ketika ingin memakannya. Sehingga pada suatu ketika berada pada keadaan jenuh atau bosan berlebihan pada makanan itu. Akhirnya, Say No.

Persis seperti dialami antara penulis dan ayam tepung krispi di awal.

Namun, ketika penulis penasaran dengan istilah sep - sepen ini dan akhirnya memutuskan untuk googling. Hasilnya penulis belum menemukan istilah ilmiah, penelitian ilmiah tentang sep - sepen, atau penelitian yang bisa dikiaskan mewakili keadaan ini.

Yang jelas, menurut awam pemikiran penulis, keadaan ini mendapat pengaruh dari pikiran atau sisi psikologis seseorang. Sehingga berpengaruh pada sistem dalam tubuh.

Oke, sekian untuk artikel kali ini. Kiranya sudah cukup. Nanti malah kemana mana nggak jelas karena wawasan penulis yang masih nggak jelas juga. Terima kasih sudah membaca sampai akhir.

Stay menikmati makanan bervariasi, Tuhan menciptakan banyak makanan enak, kok. So,jangan itu itu saja.

HAPPY WEEKEND.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun